Ratahan – Adanya sistem buka tutup yang dilakukan pihak kontraktor di area pintu masuk dan keluar Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tepatnya di kawasan Gunung Potong dimana proyek pelebaran jalan sementara dilakukan, membuat para pengguna jalan merasa terisolasi.
“Saya dan masyarakat pengguna jalan merasa terisolasi karena kontraktor proyek pelebaran jalan Gunung Potong memberlakukan sitem buka tutup jalan. Apalagi di malam hari, jalan ditutup dari jam 9 malam hingga jam 5 pagi tanpa ada sosialisasi dan pemberitahuan,” kesal personil DPRD Mitra Suparty Logor kepada beritamanado.com, Rabu (28/5/2014).
Dirinya pun menyesalkan tidak adanya pemberitahuan terhadap sitem yang dilakukan di jalan utama Mitra-Manado tersebut. “Harusnya ada pemberitahuan kepada kami (DPRD, red), sekaligus disosialisasikan kepada masyarakat khususnya pengguna jalan,” tegas Logor.
Lanjut politisi Partai Gerindra ini, lantaran tidak ada sosialisasi, sehingga membuat bingung masyarakat selaku pengguna jalan. “Hal ini harusnya ikut menjadi perhatian pihak Pemkab Mitra,” ujarnya sembari menambahkan, bahwa terkait kondisi di lapangan tersebut, tak menutup kemungkinan pihak DPRD akan memanggil hearing pihak kontraktor, Dinas PU dan Dinas Perhubungan Mitra. (rulandsandag)