Ratahan – Penderitaan rakyat kian bertambah buntut terjadinya kelangkaan BBM yang ikut diwarnai dengan aksi pemadaman aliran listrik secara sepihak dari pihak PLN beberapa hari belakangan ini.
Tokoh pemuda Minahasa Tenggara (Mitra) Ryan Sandag menilai, pemerintah terkesan tutup mata dengan kondisi yang terjadi saat ini. “Harusnya pihak pemerintah bertindak cepat mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat saat ini,” kata Sandag kepada beritamanado.com, Selasa (27/5).
Lanjut diungkapkannya, salah satu yang semestinya langsung disikapi adalah harga jual BBM enceran. Pasalnya, kelangkaan BBM ini telah dimanfaatkan sejumlah pihak hanya untuk mencari keuntungan pribadi.
“Lagi-lagi listrik mulai padam, BBM langka di pasaran, dan kalo pun ada, harganya sudah meroket. Nah, ini tentu kian mendambah beban rakyat. Karena itu harus ada sikap serius pemerintah guna menyelesaikan dua hal penting itu,” tegas dia.
“Bayangkan saja, akibat BBM langka, harga jual dienceran tembus pada angka 20 ribu per botolnya. Namun kondisi ini sendiri tidak mendapat perhatian serius dari Pemkab Mitra. Seharusnya Pemkab lewat instansi terkait melakukan inspeksi mendadak baik ke SPBU maupun pengencer-pengencer BBM botolan atau pertamini,” tambahnya. (rulandsandag)