
Amurang – Sedikitnya 15 kuburan di Kecamatan Sinonsayang, tepatnya di Desa Boyongpante Dua hanyut terbawa banjir bandang sungai bintangar saat hujar beberapa waktu lalu. Hal ini sontak membuat warga setempat heboh sekaligus diliputi kecemasan akibat ancaman hujan lebat susulan.
“Ya, ada sekitar 15 kuburan hanyut akibat banjir beberapa waktu lalu dan banyak rangka manusia yang hanyut ke pantai,” ujar Hendrik Maniku Hukum tua Desa Boyong Pante Dua kepada beritamanado.
Menurutnya, lokasi pekuburan masyarakat yang dekat sungai bintangar, kian hari kian tergerus aliran sungai. Warga berharap pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel dapat memperhatikan kondisi lokasi pekuburan dan perkampungan yang ada disekitar bantaran sungai Bintangar.
“Beberapa waktu lalu kami sudah pernah menyampaikan kepada ibu Bupati Christiany Eugenia Paruntu soal kondisi yang ada disekitar bantaran sungai Bintangar yang sudah sangat mebahayakan apalagi saat musim hujan. Untuk itu warga meminta agar dibangung talut,” ujar Maniku, senin (24/3/2014).
Hanya saja, sampai saat ini memang belum ada tindaklanjutnya, bahkan waktu musim hujan lalu sempai air sungai meluap dan menghanyutkan 15 kubur sementara kondisi kuburan yang lain sudah menggantung, begitupun dengan beberapa rumah yang ada disekitar sungai kondisinya tidak jauh berbeda. Kata Maniku.
“Pemkab Minsel meminta agar memasukan proposal, sedangkan persoalan ini sudah sering disampaikan di musrenbang, namun belum ditindaklanjuti,” ungkapnya. (Sanly Lendongan)