Bitung – Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bitung, Herman Rompis mengingatkan para tenaga pengajar Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tak memaksakan anak didiknya untuk bisa berhitung. Karena menurtnya, diusia TK dan PAUD perkembangan otak anak-anak belum mampu untuk mengetahui hitung menghitung seperti anak setingkat sekolah dasar.
“Biarkan anak-anak bermain dan bernyanyi, tak perlu dibebankan dengan menghitung. Cukup mengenalkan kepada mereka soal angka-angka, tapi menghitung jangan terlalu dipaksakan,” kata Rompis ketika membukan Workshop Sosialisasi dan Publikasi PAUDi selama 3 hari sejak tanggal 13-15 Maret di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Manembo-nembo.
Selain itu, dalam workshop itu, Rompis yang didampingi Kabid Pendidikan Non Formal Informal (PNFI), Johanis Runtuwene menyatakan, sebagian TK dan PAUD banyak laporan. Seperti sering terlambatnya pengajar datang disekolah sehingga berpengaruh terhadap perkembangan proses pendidikan di Kota Bitung yang berefek timbulnya niat kemalasan bagi orang tua untuk membawa anak-anak ke sekolah.
“Saya harap ini menjadi perhatian kita bersama, karena bagaimana kita mau menyadarkan sekolah bagi masyarakat jika pengajar sendiri tak tepat waktu masuk mengajar,” katanya.
Sementara itu, acara workshop ini dihadiri sebanyak 169 orang terdiri dari 115 kepala TK dan 54 kepala PAUD se-Kota Bitung.(abinenobm)