Mubune – Sedikit kolaborasi budaya Nusa Utara dan Tonsea terasa dalam kegiatan Tulude di Desa Mubune, Kecamatan Likupang Barat, yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kamis (13/2/2014)
Tanpa meninggalkan unsur Tulude, kolaborasi budaya nampak pada baju adat Tonsea yang dikenakan sejumlah tamu undangan, yang bajunya memang sedikit mirip baju adat Nusa Utara dengan ikat pinggang dan topi kerucutnya. Kolaborasi terasa dalam penggunaan bahasa Tonsea dan bahasa Nusa Utara yang dipakai pada liturgi acara Tulude.
Kepala Disbudpar Minut, Femmy Pangkerego mengakui kegiatan Tulude dikemas dengan sedikit mengolaborasikan budaya Tonsea dan Nusa Utara. “Ini sebagai wujud kerukunan antar suku di Minahasa Utara. Dengan adanya perpaduan ini, menjadi menarik serta meriah, namun tidak menghilangkan unsur adat didalamnya,” ujar Pangkerego
Utu Keke Minut dan Putri Pariwisata Minut pun turut serta mengambil partisipasi dalam kegiatan tersebut.
Acara Tulude ini dihadiri oleh Wagub Sulut, Djouhari Kansil yang juga putra Nusa Utara di dampingi istri, Bupati Minut, Sompie Singal bersama istri, juga hadir Assisten 1 Pemprov Sulut, Edwin Silangen, Wakil Ketua DPRD Minut Rudy Kalulu bersama istri, Sekda Minut, Johanis Rumambi, Anggota DPRD Minut Herman Papia, Caleg DPD RI Maya Rumantir, Camat Likbar, Alfrets Pusungla, para kepala SKPD, Kaban, Camat serta tokoh adat Nusa Utara se-Minut. (robintanauma)