Bitung – Kendati sudah beberapa kali dilakukan pemutahiran, namun Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Bitung masih dianggap bermasalah. Pasalnya, 51.046 orang yang masuk dalam DPT Kota Bitung untuk Pemilu 2014 ditemukan masih ada 9.290 orang tak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIk) serta tiga pemilih yang berumur 100 tahun lebih.
Belum lagi ratusan orang yang terindentifikasi bukan warga Kota Bitung namun namanya ikut terdaftar dalam DPT Kota Bitung. Dan hal ini membuat Ketua Komisi A DPRD Kota Bitung, Victor Tatanude berang dan menuding KPU Kota Bitung dengan sejumlah oknum ketua partai sengaja mengatur jumlah pemilih dalam DPT yang nantinya bisa digunakan untuk mencurangi hasil Pemilu 2014.
“Kalau DPT tidak kembali direvisi maka potensi kerusuhan bisa terjadi dalam pelaksanaan Pemilu, dan yang bertanggung jawab adalah KPU karena tak mampu menyusun DPT sesuai dengan jumlah pemilih di Kota Bitung,” kata Tatanude, Selasa (11/2/2014).
Tak hanya itu, politisi PDI Perjuangan ini juga menilai Sekretariat KPU Kota Bitung mulai melakukan cara-cara curang degan cara sengaja membiarkan kesalahan DPT karena proses perbaikan DPT sudah dua kali dilakukan tapi kesalahan-kesalahan itu tidak diperbaiki.
“Ini akan saya sampaikan ke rekan-rekan di Komisi A agar menjadwalkan hearing dengan pihak KPU,” katanya.
Ia menegaskan, protes terhadap DPT yang bermasalah bukan karena dirinya ingin melakukan pencitraan sebagai salah satu Caleg dari PDI Perjuangan tapi masalah DPT adalah masalah yang sementara menjadi sorotan negara agar pelaksanaan Pemilu tidak rusuh. “Jadi harus secepatnya diproteksi agar tidak berimbas pada penyelengaraan negara dan kami harap Panwas ikut melakukan pengawasan,” katanya.
Ketua KPU Kota Bitung Sammy Rumamby menyatakan masih akan melakukan penyempurnaan DPT yang terakhir diplenokan tanggal 18 Januari 2014 lalu. “Aturannya DPT yang ada sekarang akan kembali dilakukan penyempurnaan dan akan diplenokan lagi 17 hari sebelum pelaksanaan kampanye,” kata Rumamby.(abinenobm)