Manado – Persaingan antara para Calon Legislatif (Caleg) semakin menguat. Hal itu terlihat dari angka biaya kampanye yang disiapkan masing-masing Caleg di seluruh partai.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KPU Manado, sumbangan dana kampanye tertanggal 27 Desember 2013 yang dilaporkan partai politik bersumber dari Caleg di internal partai bervariasi diantara puluhan hingga ratusan juta rupiah. Belum lagi ditambah cost politic pribadi dari Caleg itu sendiri dalam meraih dukungan.
Dari data tersebut, menunjukkan Caleg Incumbent mendomisi dengan angka yang cukup drastis. Salah satu Caleg Incumbent dari partai Golkar untuk DPRD Manado, berinisial FS misalnya menyumbangkan dana kampanye dengan nilai sumbangan 300 juta rupiah.
Sesuai pengakuan sejumlah anggota DPRD Manado yang kembali maju pada Pileg mendatang menyebutkan pertarungan pada Pileg bukan semata demi nama besar partai. Tapi lebih mengarah ke nama baik pribadi dan salah satu bentuk pembuktian bahwa Caleg Incumbent berpeluang lebih besar menjabat kembali sebagai wakil rakyat dibandingkan Caleg lainnya.
“Kami anggota dewan yang juga Caleg sudah menyiapkan dana kampanye hingga ratusan juta rupiah. Sumbangan di partai hanya seperempat atau setengah dari dana yang kami siapkan untuk mencari dukungan. Ini pertarungan nama baik dan pembuktian siapa yang paling kuat. Yang dipersiapkan untuk biaya kampanye 300 juta sampai 1 miliar rupiah,” kata sejumlah legislator Manado yang enggan namanya disebutkan.
Pada pemberitaan sebelumnya, Komisarioner KPU Manado, Amrain Razak menegaskan bahwa Caleg membagi-bagikan uang belum bisa dikatakan pelanggaran. Karena pada pemilu, setiap partai politik dan masing-masing Caleg memiliki cost politic-nya sendiri. Asalkan angka pemberian dinilai logis. Dapat dikatakan money politic, jika nilai pemberian sudah diluar dari batas kewajaran. (Leriando Kambey)