Ratahan – Dunia pendidikan di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kembali dibuat malu dengan ulah sejumlah siswa di SMA Negeri 1 Ratahan. Pasalnya pada Jumat (1/11) lalu dalam kegiatan ektra kulikuler pramuka, sejumlah siswa kelas 11 melakukan penganiayaan kepada para adik kelas mereka yang duduk di bangku kelas 10.
Kepada wartawan para siswa yang dianiaya tersebut mengaku, perisitiwa ini terjadi saat malam pucak kegiatan kulikuler pramuka yang dilaksanakan di salah satu ruang kelas. Awalnya, kegiatan kulikuler yang bertujuan untuk pembentukan mental dan karakter sebagai kader pramuka. Hanya saja, diujung acara para senior/pembina yang berjumlah sepuluh orang lebih tiba-tiba secara bergantian menampar para adik kelas yang menjadi peserta. Akibatnya, selain mengalami memar dibagian wajah. Salah seorang diantaranya mengalami gangguan pendengaran.
“Ini sudah kedua kalinya terjadi, pertama saat kegiatan perkemahan di salah satu perkebuanan di Ratahan. Para pembinan juga melakukan hal demikian. Nah, kali ini sudah kelewatan perbuatan mereka (pembina, red), makanya kami minta ada tindakan tegas dari sekolah. Jika tidak kami akan laporkan masalah ini ke pihak berwajib,” ungkap salah seorang siswa yang meminta namanya tidak ditulis.
Atas kejadian tersebut, para siswa yang menjadi korban meminta pelaku kekeransan ditindak bahkan kalo perlu dikeluarkan dari sekolah. “Salah satu anak saya, wajahnya memar, kepala dan telinganya mengalami kesakitan hingga saat ini. Untuk itu saya minta pihak sekolah menindak tegas para pelaku,” ujar ibu Esther sembari menambahkan, jika dibiarkan maka cara-cara seperti ini akan terus menerus terjadi. (Rulan Sandag)