Bitung – “Berikan aku 1000 niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Itulah kalimat yang keluar dari Sang Proklamator Indonesia, Soekarno yang menegaskan akan peran pemuda dalam kehidupan berbangsa sangatlah besar.
Tapi yang memiriskan diera sekarang banyak pemuda yang sudah melupakan tugas dan tanggung jawabnya. “Pemuda era sekarang banyak yang terjebak dalam gaya yang jauh dari kepribadian dalam kebudayaan nusantara,” kata Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Bitung, Edwin Tumurang kepada Beritamanado.com, Senin (28/10).
Lihat saja kata dia, berbagai pengaruh budaya luar diterima tanpa adanya filter, juga kecintaan generasi muda terhadap nusantara dibandingkan budaya luar sangat sedikit.
“Pemuda sekarang sepatutnya mencontoh semangat dari pemuda-pemuda dijaman perjuangan pra-kemerdekaan,” katanya.
Tumurang mencontohkan, Pangeran Diponegoro tergerak jiwa anti kolonialisme dari umur masih muda. Hayam Wuruk menjadi raja diusia belia juga Bung Tomo dengan beraninya mengajak pemuda untuk bersatu melawan penjajah.
“Pemuda hendaknya bahu membahu membangun bangsa dengan cara giat belajar, terus berkarya, mencintai alam, menghargai dan melestarikan kebudayaan,” katanya.
Juga harus menjauhi narkoba, tawuran, geng motor, hedonisme, pengaruh negatif budaya asing. “Kita jangan kehilangan jati diri hanya karena mengikuti tren yang tak sesuai dengan budaya kita,” katanya.(abinenobm)