Amurang – Timbulnya gejolak atas kinerja Pelaksana tugas (Plt) Sekda Minsel Ir Farri Liwe yang dinilai tidak sesuai dengan tupoksinya sebagai pimpinan Birokrasi di Pemkab Minsel secara langsung akhirnya turut juga dikeluhkan oleh bawahannya sendiri. Sejumlah PNS pun mulai mengeluhhkan kinerja atasannya tesebut, selain amburadulnya sistim birokrasi, mereka pun beranggapan manajemen kepegawaian daerah yang dilakukan Liwe terkesan hanya manis di bibir saja.
“Kami lihat Plt Sekda Minsel asal bicara dan tidak konsekuen dalam mengambil keputusan. Setiap apel pagi, selalu mengingatkan mengenai disiplin PNS, tapi mana ternyata hanya sampai menakuti PNS saja. Parahnya lagi, pelayanan Pemkab, dalam tiga hari terakhir terganggu karena beliau tidak ada alasan lagi keluar daerah. Padahal, banyak yang harus diselesaikan dikantor, seperti ada harus ditandatangani,” keluh salah satu PNS yang meminta namanya tidak dipublikasikan. Jumat (25/10).
Lanjut sumber ini, Plt Sekda harusnya diam di tempat, tapi karena urusan proyek Plt Sekda ikut-ikutan Bupati. “Banyak PNS Minsel sudah jenuh dan muak dengan pola yang di lakukan Plt Sekda. Seperti saat ini Pemkab Minsel seperti kehilangan induk, bupati tugas luar Plt Sekda juga ikut-ikutan. Padahal sebenaranya dalam aturan apabila kepala daerah keluar tugas daerah, wakil atau Plt Sekda tinggal di tempat, tapi karena masalah proyek, Plt Sekda sangat cepat,” kata Sumber ini.
Menanggapi hal tersebut, salah satu tokoh masyarakat Minsel Marthen Kodongan, mengatakan setidaknya Plt Sekda Minsel mengerti tupoksinya sebagai pimpinan birokrasi. “Kalau Plt Sekda dia cuma tahu urus proyek, hal ini akan membuat Kabupaten Minsel akan semakin terpuruk,” tukas Kodongan. (Vanly Solang)