Bitung – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax kurang diminati warga yang menggunakan kendaraan bermotor. Buktinya dari penelusuran Beritamanado.com di empat SPBU di Kota Bitung, pertamax adalah BBM yang selalu sepi dari antrian kendaraan bermotor.
“Sangat jarang kendaraan yang menggunakan pertamax. Kalaupun ada itu hanya satu dua saja, itupun kendaraan dari luar daerah,” kata salah satu petugas SPBU Madidir, Arif, Kamis (24/10).
Akibatnya menurut Arif, stok pertamax yang diberikan Pertamina butuh berbulan-bulan baru habis. Tidak seperti BBM jenis premium dan solar yang hanya dalam hitungan jam sudah habis dan harus diorder kembali ke Pertamina.
“Saya kurang tahu persis apa yang menjadi penyebab sehingga pertamax kurang diminati. Apakah karena harganya yang jauh lebih malah atau apa,” katanya.
Kadis Energi Sumber Daya dan Mineral Kota Bitung, Alex Watimena juga mengaku kurang tahu pasti kenapa BBM jenis pertamax kurang diminati. Padahal menurutnya, sudah ada aturan agar kendaraan bermotor tertentu tidak lagi menggunakan premium tapi pertamax.
“Kemungkinan besar pertamax kurang diminati karena alasan ekonomis karena harganya yang selalu berubah-ubah mengikuti harga minyak dipasaran,” kata Watimena.
Menurut Watimena, setiap harinya tiap SPBU di Kota Bitung disuplai 8000 kilo liter pertamax. Tapi kenyataannya jumlah tersebut baru habis satu bulan lebih, tidak seperti premium dan solar yang rutin tiap hari menerima pasokan 8000 kilo liter dari Pertamian.(abinenobm)
Bitung – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax kurang diminati warga yang menggunakan kendaraan bermotor. Buktinya dari penelusuran Beritamanado.com di empat SPBU di Kota Bitung, pertamax adalah BBM yang selalu sepi dari antrian kendaraan bermotor.
“Sangat jarang kendaraan yang menggunakan pertamax. Kalaupun ada itu hanya satu dua saja, itupun kendaraan dari luar daerah,” kata salah satu petugas SPBU Madidir, Arif, Kamis (24/10).
Akibatnya menurut Arif, stok pertamax yang diberikan Pertamina butuh berbulan-bulan baru habis. Tidak seperti BBM jenis premium dan solar yang hanya dalam hitungan jam sudah habis dan harus diorder kembali ke Pertamina.
“Saya kurang tahu persis apa yang menjadi penyebab sehingga pertamax kurang diminati. Apakah karena harganya yang jauh lebih malah atau apa,” katanya.
Kadis Energi Sumber Daya dan Mineral Kota Bitung, Alex Watimena juga mengaku kurang tahu pasti kenapa BBM jenis pertamax kurang diminati. Padahal menurutnya, sudah ada aturan agar kendaraan bermotor tertentu tidak lagi menggunakan premium tapi pertamax.
“Kemungkinan besar pertamax kurang diminati karena alasan ekonomis karena harganya yang selalu berubah-ubah mengikuti harga minyak dipasaran,” kata Watimena.
Menurut Watimena, setiap harinya tiap SPBU di Kota Bitung disuplai 8000 kilo liter pertamax. Tapi kenyataannya jumlah tersebut baru habis satu bulan lebih, tidak seperti premium dan solar yang rutin tiap hari menerima pasokan 8000 kilo liter dari Pertamian.(abinenobm)