Manado – Rapat sinkronisasi Ranperda Perubahan APBD 2013 antara Badan Anggaran DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Sulut, Rabu (11/9) sore, di ruang rapat 1 DPRD Sulut berlangsung ‘panas’.
Diawali dari pernyataan Ketua Deprov Meiva Salindeho Lintang setelah membuka rapat, mengutip pemberitaan media atas pernyataan Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Djenri Keintjem bahwa rapat pembahasan anggaran oleh Banggar dan TAPD adalah omong kosong.
“Tidak tahu apakah benar seperti itu, yang pasti pembahasan yang sudah dilakukan Banggar dan TAPD juga bermanfaat bagi rakyat Sulawesi Utara. Kita bertanggungjawab pada komisi masing-masing,” tutur Meiva.
Keintjem menanggapi pernyataan Meiva serta membenarkan pernyataannya di media. Anggota komisi 3 ini menegaskan sikap TAPD tidak melibatkan DPRD merupakan pengabaian terhadap fungsi anggaran anggota DPRD.
“Pembahasan ini memang omong-kosong. Karena pembahasan APBD-P tidak menambah dan mengurangi anggaran yang diusulkan. Selain jalan tol untuk rakyat, coba dicek yang mana untuk rakyat, karena saya mendapat informasi bahwa buku APBDP 2013 sudah berada di Jakarta,” tukas Keintjem berapi-api.
Semakin panas ketika Ketua Komisi 2 Steven Kandouw mempertanyakan kehadiran Kadis PU JE Kenap pada rapat sinkronisasi. “Setahu saya Kadis PU bukan TAPD, kenapa hadir disini. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami persilahkan pak Kenap pulang saja,” tutur Kandouw diiyakan anggota Banggar Eddyson Masengi dan Sherpa Manembu. (Jerry)