Bitung—Kadiskpora, Herman Rompis dinilai tidak peduli dengan dunia pendidikan Kota Bitung. Buktinya, Rompis terkesan tidak ada itikat baik untuk menyelesaikan masalah status tanah TK Pembina Manembo-nembo Atas dengan pemilik lahan, Adi Mulyono.
“Selama ini Pak Kadis hanya memerintahkan stafnya menemui saya untuk menyelesaikan masalah tanah TK Pembina. Sayangnya staf yang diutus tidak diberi wewenang memngambil keputusan atupuan untuk bernegosisasi masalah harga,” kata Mulyono, Jumat (12/7).
Mulyono mengaku tidak habis pikir dengan sikap Rompis yang menganggap masalah TK Pembina bisa diselesaikan hanya dengan bicara tanpa ada pembicaraan jual beli. Bahkan ia mengaku sudah beberapa kali menemui Rompis untuk membicarakan masalah tersebut tapi tetap saja tidak ditanggapi.
“Terakhir saya ketemu dua minggu lalu, tapi dia (Rompis,red) malah mengajak membahas masalah lain, bukan masalah tanah sekolah tersebut,” katanya.
Ia lebih bingung lagi ketika para orangtua siswa selesai menghadap Rompis dan menyampikan jika masalah pembayaran tanah TK Pembina terhambat disurat-surat tanah yang belum diberikan. “Padahal copyan surat tanah saya sudah berikapan kepada staf yang diutus Rompis beberapa waktu lalu, tapi sekarang didepan orangtua siswa malah berkata surat-surat belum diterima,” katanya.
Padahal menurut Mulyono, kelonggaran dan toleransi ia telah berikan kepada Diskpora agar bisa segera menyelesaikan masalah tersebut. “Sayakan sudah bilang, saya hanya meminta hitam diatas putih atau pernyataan dari Diskpora jika mereka siap membayar lahan tersebut agar aktivitas belajar tetap jalan,” katanya.
Mulyono mengaku tidak tega melihat anak-anak menjadi korban dalam masalah tersebut hanya karena sikap pandang enteng dari seorang pejabat. Dan dirinya berjanji, jika dalam satu minggu ini tidak ada penyelesaian dari Pemkot, maka ia akan mengambilalih sekolah tersebut untuk dijadikan yayasan.
“Saya siap bayar gedungnya, asalkan anak-anak bisa tetap belajar,” katanya.(enk)