Bitung—Asisten I, Fabian Kaloh mewakili Walikota, Hanny Sondakh menerima aksi damai buruh angkutan dan umum Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kota Bitung, Rabu (3/7). Aksi ini dilakoni KSBSI terkait dampak kenaikan harga BBM yang digelar disejumlah lokasi dan berakhir didepan kantor Walikota Bitung.
Para buruh sendiri menyampaikan tuntutan kepada Pemkot mengenai penyesuaian Upah Minimin Propinsi (UMP) dan segera melaksanakan Upah Minimum Kota (UMK). Juga menghentikan penambahan armada baru Angkot dan penambahan bisa dilakukan dijalur yang memang membutuhkan tambahan armada dengan syarat peremajaan.
Serta meminta Administrator Pelabuhan Kota Bitung segera mengatur lokasi parkir didalam area pelabuhan Kota Bitung, alokasi khusus BBM untuk keperluan transportasi dan nelayan Pulau Lembeh. Segera bentuk agen LPG di setiap Kelurahan dan sejumlah ruas jalan yang pekerjaan belum maksimal. Juga mempertanyakan tindak lanjut dari Pemkot mengenai pencemaran lingkungan di Girian Bawah.
“Pemkot menerima apirasi tersebut untuk dikaji kemudian ditindak lanjuti. Seperti sejumlah ruas jalan akan mempresur ke PU untuk menyampaikan ke Provinsi mengingatkan untuk menjalankan kegiatan,” kata Kaloh.
Sedangkan soal LPG menurut Kaloh, jika ada yang melakukan kecurangan akan disampaikan ke Kadis Perindag untuk melakukan tera ulang. “Soal pencemaran lingkungan kami akan melakukan koordinasi dengan isntansi terkait untuk tindak lanjut,” katanya.(enk)