Ulu Siau – Bak jamur di musim penghujan, para pendukung Drs Winsulangi Salindeho-Piet Hein Kuera dari kubu PDIP terus bertambah. Mereka menyebut dirinya Banteng For Salera.
“Kami tetap PDIP tapi untuk Pemilukada Sitaro 2013 ini, kami memilih Bu Winsu dan Kaka’ Piet, sebab sebagai putra asli daerah mereka kami nilai bisa membawa daerah ini menjadi lebih sejahtera,” tandas Albert Rendeo, warga Kinali yang selalu memakai kaos merah bergambar wajah Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.
Kendati DPC PDIP Kabupaten Kepulauan Sitaro sejatinya mengusung pasangan Toni Supit dan Sisca Salindeho, namun ribuan kader dan simpatisan PDIP di Siau, Tagulandang dan Biaro memilih berpindah calon. Mereka tetap menempatkan Parpol berwarna khas merah itu dalam hati, namun untuk urusan Pilkada mereka memilih figur.
Seperti halnya tim pemenangan utama Salera (Salindeho-Kuera), kelompok merah ini juga bergerak menarik simpati massa.
“Kami siap bekerja untuk Salera, pokoknya hari-H pemilihan nanti Salindeho-Kuera itu harga mati,” sebut Albert. (*/alf)
Ulu Siau – Bak jamur di musim penghujan, para pendukung Drs Winsulangi Salindeho-Piet Hein Kuera dari kubu PDIP terus bertambah. Mereka menyebut dirinya Banteng For Salera.
“Kami tetap PDIP tapi untuk Pemilukada Sitaro 2013 ini, kami memilih Bu Winsu dan Kaka’ Piet, sebab sebagai putra asli daerah mereka kami nilai bisa membawa daerah ini menjadi lebih sejahtera,” tandas Albert Rendeo, warga Kinali yang selalu memakai kaos merah bergambar wajah Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.
Kendati DPC PDIP Kabupaten Kepulauan Sitaro sejatinya mengusung pasangan Toni Supit dan Sisca Salindeho, namun ribuan kader dan simpatisan PDIP di Siau, Tagulandang dan Biaro memilih berpindah calon. Mereka tetap menempatkan Parpol berwarna khas merah itu dalam hati, namun untuk urusan Pilkada mereka memilih figur.
Seperti halnya tim pemenangan utama Salera (Salindeho-Kuera), kelompok merah ini juga bergerak menarik simpati massa.
“Kami siap bekerja untuk Salera, pokoknya hari-H pemilihan nanti Salindeho-Kuera itu harga mati,” sebut Albert. (*/alf)