Tahuna – Kabupaten Kepulauan Sangihe yang merupakan daerah perbatasan, saat ini banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat. Buktinya, Tim dari Kemenko Polhukam datang melakukan kunjungan kerja, Kepulauan yang berbatasan dengan Negara Philipina, Selasa (16/4) tadi.
Tim yang berjumlah lima orang di bawah pimpinan Asdep Witas dan RTRW Kemenko Polhukam Brigjen TNI Adris Soetarno dan Asdep Koordinasi Inteljen Pertahanan Keamanan Kemenko Polhukam Brigjen TNI Ibnu Darmawan, serta Kolonel Sus Andy.M Taufik , Letkol Laut Windy P dan staf Polkanwil Kemenlu Andy Aron, disambut baik Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Drs HR Makagansa MSi, di rumah jabatan bupati.
Dalam kesempatan tersebut bupati, berdiskusi dan menjelaskan karateristik wilayah Kepulauan Sangihe, sebagai daerah perbatasan, yang dihubungkan dengan visi dan visi sebagai Kabupaten bahari yang sejahtera dan bermartabat, yang mengutamakan pendidikan kesehatan, juga potensi daerah seperti dibidang kebaharian yaitu pengembangan wisata bahari dan perikanan tangkap.
“Persoalan menyertai wilayah perbatasan faktor kemiskinan, karena itu pemerintah mencari solusi dengan memperkuat nelayan dengan memberikan fasilitas tangkap dan tempat pengawetan coolstorage,dan membuka peluang usaha melalui perdagangan tradisional lintas batas,” katanya sembari berharap melalui tim dari Kemenko Polhukam dapat membantu persoalan di daerah perbatasan.
Sementara itu Brigjen TNI Adris Soetarno disela- sela kegiatan kunjungan kerja timya melihat kondisi Kepulauan Sangihe dan kendala apa yang ada di wilayah perbatasan ini, yang nantinya akan menjadi usulan kami kementerian kelembagaannya.
“Pulau perbatasan Marore di Sangihe dan Miangas di Kabupaten Talaud menjadi tujuan pembangunan, karena menjadi tolak ukur di wilayah perbatasan sebagai beranda terdepan,” tandasnya.
Turut hadir dalam diskusi tersebut selain Bupati dan Tim Kemenko Polhukam, Danlanal, Dandim, Kapolres, Kepala Bappeda, Kaban Perbatasan, dan Kabag Humas Sangihe Ellenita Kapal serta sejumlah pejabat teras lainnya. (gun)