Jakarta—Masih berkaitan dengan Hari Pers Nasional (HPN) 2013 yang dipusatkan di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara dan puncaknya dihadiri langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, bicara Pers (jurnalis) masih banyak yang ikut dengan koruptor? Harusnya, Pers lebih berada di belakang rakyat.
Ketua Umum Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Noldy Pratasis mengaku masih melihat banyak oknum Pers (wartawan, red) yang justru bersama-sama dengan para koruptor.
‘’Seharusnya, Pers berada di tengah-tengah rakyat. Sebab, rakyat yang akan menyampaikan berbagai hal terkait pembangunan atau lainnya. Bukannya justru lebih memilih koruptor dari pada rakyat jelata,’’ ungkap Pratasis.
Pratasis menilai bahwa semua ini fakta adanya. Pers di Indonesia secara umum melakukan hal itu. Ingat, rakyat lebih penting dibantu pers. Sebab, rakyatlah yang akan menyampaikan unek-uneknya.
‘’Tetapi, tidak demikian yang saya lihat. Oleh sebab itu, kemeriahan HPN 2013 yang dipusatkan di Kota Manado tersebut terkesan sudah sangat mewah. Tetapi, soal kemewahan itu tak perlu dipanjang lebar. Hanya saja, PAMI melihat keberadaan Pers (sejumlah oknum wartawan, red) yang justru ikut terlibat dengan koruptor,’’ tegas Pratasis keras.
Katanya, bagi PAMI sendiri banyak dibantu Pers. Dimana-mana Pers sangat dekat dengan PAMI pada umumnya. Hanya saja, dirinya melihat kondisi oknum-oknum Pers itulah yang tak mau berada dengan warga kecil.
‘’Padahal, berada dengan rakyat jelata itu sangat bagus. Namun, kekecewaan atas pandangan PAMI bahwa masih banyak oknum Pers yang tak lagi mau berada dengan rakyat. Melainkan lebih memilih mendekati koruptur. Kedepan, HPN 2014 mendatang apakah Pers akan lebih murni dari sekarang,’’ ujarnya dengan harapan itu akan terjadi perubahan. (and)