Kembes-Figur Kolonel Alex Evert Kawilarang mendapat tempat tersendiri dalam memori pelaku Perjuangan Semesta, atau Permesta.
Nostalgia para pejuang terhadap sosok pemrakarsa berdirinya satuan Kopassus itu seperti terekam kembali Rabu (28/11) sore di Desa Kembes, Kabupaten Minahasa, saat temu kangen antara Edwin Kawilarang, putra mendiang, dengan keluarga Besar Permesta.
Masyarakat Kembes mengenal opa Utu sebagai pria tua bersahaja dan ramah. Tapi sedikit yang tahu kalau lansia berumur 74 tahun itu pernah menjadi pengawal pribadi Alex Kawilarang, yang di awal tahun 60-an adalah Panglima Besar angkatan perang Permesta. Rekam jejaknya mengawal Kawilarang ketika bertemu dengan Jenderal Abdul Haris Nasution dikisahkan kembali dalam pertemuan tersebut. “Pak Kawilarang yang menunjuk saya langsung jadi pengawalnya,” ujarnya.
Di masa muda, opa Utu yang bergabung dengan Kompi Samber Nyawa, merupakan saksi bagaimana Kawilarang menjemput Nasution yang jadi wakil pusat. Kawilarang, menurutnya, mengira yang datang langsung menemui pejuang Permesta adalah Jenderal Ahmad Yani. “Begitu berjabat tangan pak Kawilarang bilang, Oh saya kira Ahmad Yani,” kisahnya.
Bergantian pelaku sejarah Permesta yang kini telah uzur menceritakan penggalan-penggalan rekam jejak peristiwa yang mereka alami. Dari penuturan yang mengalir, terungkap pula kalau para pemimpin Permesta, termasuk Kawilarang dan Kepala Pemerintahan Militer Permesta/Indonesia Timur, Ventje Sumual, hobi minum air kelapa muda.
Alex Kawilarang sendiri adalah putra Mayor KNIL bernama AHH Kawilarang. Ibunya, Nelly Betsy Mogot adalah wanita berdarah Remboken, Minahasa. Alex meninggal pada usia 80 tahun pada 6 Juni 2000. Kini sang jenderal tengah diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional. (alf)