TONDANO – Calon Wakil Bupati Minahasa Denny Jhonlie Tombeng (DJT) menjadi korban black campaign melalui pesan pendek (SMS). Denny dituduh mengidap penyakit HIV/AIDS.
Tentu saja mengetahui itu, Denny mengaku kaget. Menurutnya, ini adalah serangan yang ingin menghancurkan nama baik dirinya, keluarga, Partai Demokrat dan tim pemenangan CNR-DJT. Dirinya sudah dinyatakan sehat oleh tim medis, saat pemeriksaan kesehatan calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa beberapa waktu lalu.
“Saya tidak habis pikir, untuk mencapai kekuasaan ada pihak-pihak yang menyebarkan fitnah keji seperti ini. Saya sudah membaca pesan pendek itu, dan tim sudah menelusuri sumber pengirimnya, kami akan laporkan ini ke pihak berwajib. Ini *black campaign* kepada saya,” kata Denny ketika menanggapi beredarnya pesan pendek tersebut.
Denny yang juga Wakil Ketua DPRD Minahasa menegaskan, pihak-pihak yang melempar isu tersebut sepertinya sudah kehilangan cara untuk menjatuhkannya. Sehingga kemudian melempar isu murahan tersebut.
“Kekuatan CNR-DJT semakin ditakutkan, karenanya kami selalu diserang dan menjadi korban fitnah keji. Meski demikian saya memaafkan mereka yang melempar tuduhan ini, namun tetap akan memprosesnya,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Demokrat Minahasa Nolvy Tumalun mengatakan, ini adalah upaya menghancurkan kekuatan Partai Demokrat di Minahasa. Hingga detik ini menurutnya, Denny adalah orang yang sehat dan sudah dinyatakan secara medis oleh tim kesehatan yang dibentuk KPUD saat pemeriksaaan kesehatan beberapa waktu lalu.
Tidak mungkin kemudian menurutnya, tim kesehatan saat itu meloloskan Denny menjadi calon Wakil Bupati Minahasa jika mengidap sebuah penyakit berat. Hasil tes kesehatan tersebut menurutnya, yang harus menjadi acuan rakyat Minahasa ketika mendapatkan *black campaign *melalui pesan pendek.
“Silahkan tanyakan langsung kepada tim kesehatan yang dibentuk KPUD Minahasa, bagaimana kesehatan *pak* Denny. Ini keterlaluan dan karena pak Denny adalah Ketua DPC Partai Demokrat Minahasa, maka isu ini berarti mengganggu dan menginjak-injak kehormatan Partai Demokrat. Satu lagi, yang melempar ini tidak cerdas dalam berpolitik di masa Pemilukada ini,” kata Nolvy.