Manado – Permasalahan di daerah perbatasan seperti rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat, rendahnya mutu kesehatan, kurangnya pembangunan infrastruktur, rendahnya tingkat pendidikan dan perumahan menjadi perhatian utama personil komisi I DPRD Sulut Dr Wisje Abigail Rompis.
Pada wartawan, Senin (21/06/2010). Rompis sebagai wakil rakyat Daerah pemilihan Sitaro-Sangihe dan Talaud, menyatakan siap mengawal wilayahnya yang berada di wilayah perbatasan.
“Sudah menjadi tanggung saya sebagai wakil rakyat dari Dapil VI untuk memperjuangkan aspirasi rakyat yang termasuk pada wilayah perbatasan dan wilayah pemekaran,” kata Rompis.
Selanjutnya Rompis menyebutkan pernyataan ini merupakan keberpihakan dirinya sebagai wakil rakyat terhadap rakyat kecil, sebab sesuai dengan fakta yang ada di daerah Maroreh maupun Miangas, jalur transportasi saja sangat minim dan ini harus diperhatikan oleh pemerintah.
“Saya memuji penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP), namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara terus menerus, seperti pembangunan di wilayah perbatasan dan daerah pemekaran baru, sehingga masalah kesejahtaraan rakyat dapat terpenuhi. Dan hal ini merupakan komitmen saya untuk wilayah Sangihe, Sitaro dan Talaud,” ujar istri H R Makagangsa, salah satu Birokrat berpengaruh asal Nusa Utara ini. (IS)