Manado – Terkait dengan melonjaknya harga komoditas kedelai, akibat kekeringan yang melanda benua Amerika sebagai eksportir terbesar kedelai untuk Indonesia juga mulai berpengaruh pada harga dan produktifitas tahu dan tempe di beberapa pasar di Sulut.
Naiknya harga kedelai yang merupakan bahan baku tempe dan tahu, secara otomatis membuat harga kedua produk makanan itu juga naik. Di pasar Karombasan misalnya, menurut salah satu pedagang tahu dan tempe itu mengatakan, kenaikan harga mencapai 100 hingga 200 persen.
“Sebelum harga kedelai naik dipasaran, harga tahu per lima potong yang kecil Rp.500-700, tapi setelah beberapa hari ini dia pe harga so Rp.2000,” ujar salah satu pedagang di pasar Karombasan Manado.
Begitu juga dengan harga tempe yang biasanya dijual Rp.2.500 perbungkus saat ini mencapai Rp.5000. menurut pedagang kenaikan harga ini bukan hanya terjadi pada tahu dan tempe, tetapi setiap produk yang bahan bakunya berupa kadelai, seperti susu kadelai dan produk olahan lainnya.
Kendati demikian, menurut Ronald Agama salah seorang pembeli menjelaskan dengan kenaikkan harga ini tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat Manado, dikarenakan produk tempe dan tahu bukan menjadi makanan pokok, katanya yang mengaku dia membeli tahu dan tempe karna untuk kegiatan PSR. (jrp)