Amurang – Bencana alam yang terjadi di kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) selain telah merusak fasilitas umum berupa jalan dan jembatan. Dan yang terparah adalah sebanyak 982 rumah penduduk hancur dihantam longsor, banjir, angin putting beliung dan gelombang air pasang laut.
Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu SE menuturkan, sebanyak 22 lokasi tanah longsor yang paling parah tersebar di 17 kecamatan. Selain menutupi ruas jalan penghubung antar desa, kecamatan dan kabupaten, longsor juga merusak 33 rumah penduduk dan bangunan sekolah, serta merusak satu jembatan.
Khusus banjir bandang sendiri lanjut bupati, ada 12 titik lokasi kejadian yang telah memporak-porandakan 831 rumah penduduk di 17 kecamatan se-Minsel. “Sesuai data yang kami kumpulkan dari setiap kunjungan ke lokasi banjir, tercatat 831 rumah yang rusak berat terendam air, roboh dan hanyut terseret banjir bandang,” bebernya.
Sedangkan untuk bencana gelombang air pasang yang terjadi di pesisir Teluk Amurang, masing-masing Tatapaan, Tumpaan, Amurang dan Amurang Barat mengakibatkan 54 rumah penduduk rusak parah.
“Demikian dengan terjangan angin putting beliung di Kecamatan Sinonsayang, Suluun Tareran dan Motoling Barat, tercatat ada 64 rumah penduduk rata tanah akibat amukan angin putting beliung,” tukas Tetty.
Disisi lain sendiri, bupati berpesan agar pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan harus melakukan langkah penanggulangan dini untuk mengevakuasi warga di lokasi yang aman apabila ada tanda-tanda bencana alam susulan.
“Selain itu, pemerintah desa dan kelurah bersama pemerintah kecamatan secepatnya memberikan laporan ke posko siaga bencana di kantor bupati,” tamba istri tercinta Caleg DPRD Sulut dari Partai Golkar Dapil Minsel-Mitra Kristovorus Deky Palinggi SE.