AMURANG – Konsep penghematan yang ditelorkan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu (CEP), sepertinya tak mendapat dukungan dari DPRD Minsel. Betapa tidak, dari kabar yang beredar di kalangan warga Minsel tersebut, usai Paripurna DPRD Minsel beberapa waktu lalu, mereka terbang ke Jakarta, Pekanbaru hingga Dumai.
Dari informasi yang dihimpun media ini, menyebutkan kepergian 30 anggota dan pimpinan ke Jakarta, Pekanbaru hingga Dumai-Provinsi Riau. Kepergian mereka juga seiring kunjungan bupati Tetty Paruntu untuk menerima penghargaan di Pekanbaru-Riau.
Menanggapi itu, Ketua Minahasa Selatan Corruption Watch (MSCW) Ir Julius Minder Pesik saat dimintai keterangannya mengatakan, bahwa jika hal ini benar maka puluhan wakil rakyat yang bercokol di gedung putih DPRD Minsel di bilangan Desa Teep Kecamatan Amurang Barat itu, hanya mementingkan diri mereka sendiri.
“Bagi saya, semua yang dibahas dalam Draft APBD-P Minsel tahun 2011 dan APBD tahun 2012 tersebut ternyata miliki konsekuensi. Ini terus terang sangat mengecewakan seluruh warga Minsel yang ada di 17 Kecamatan se- Minsel,” ujar Pesik dengan nada keras.
Dia menduga dana tersebut sebagai kado Natal dari pemerintah untuk para anggota DPRD Minsel. “Untuk itu saya sarankan kepada semua legislator Minsel untuk berupaya mendukung setiap program penghematan. Jangan lantas justru membuat rencana penghematan tersebut gagal. Karena sebagai rakyat sudah memberikan dukungan kepada pemerintah soal penghematan. Tetapi, justru mereka enggan lakukan penghematan,” ungkap Pesik.
Kesempatan berbeda, Sekretaris DPRD Drs Ben Watung membenarkan keberangkatan para anggota DPRD Minsel di Jakarta. ‘’Bahkan, mereka juga mengikuti rombongan ibu bupati ke Pekanbaru dan Dumai. Memang selama 6 bulan mereka belum pernah keluar daerah. Karena, sudah menjadi keharusan. Maka mereka pun harus keluar daerah,’’ pungkas Watung. (ape)