Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyatakan telah menyalurkan bantuan beras sebanyak 5 ton bagi warga di enam desa yang mengalami musibah banjir bandang dan tanah longsor pekan lalu di Kabupaten Siau Tagulangang Biaro (Sitaro). Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil, Selasa (4/1).
Dia mengatakan, di awal tahun 2014 Sulut mendapatkan ujian dan cobaan, tapi sesungguhnya musibah banjir bandang dan tanah longsor dan tenggelamnya kapal disebabkan oleh gejala dan fenomena alam, dan ini juga terjadi di negara-negara lain, di belahan bumi ini, disamping tentunya kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena itu kita tetap harus waspada terhadap fenomena alam ini.
“Musibah bisa datang kapan saja, untuk itu kita perlu tetap waspada dengan keadaan yang ada, dengan adanya bantuan dari pemerintah ini juga diharapakan bisa meringankan beban para korban bencana,” ujar mantan Kadis Diknas Sulut.
Bencana di Sitaro yang terjadi di kampung Nameng, Bukide, Apelao, Lantang, dan Desa Lia mengakibatkan 25 orang hilang, 29 meninggal dunia dan 5 orang mengalami perawatan medis.
Kiranya menjadi perenungan bagi semua masyarakat, jika mungkin ada kesalahan dalam merawat lingkungan kiranya itu diperbaiki, tambah Kansil.