Manado – Seperti halnya penyelenggaraan Pilkada di daerah lain, Pilkada di Sulawesi Utara juga berjalan penuh dinamika. Permasalahan di Pilkada semakin meningkatkan kemampuan penyelenggara Pilkada.
Demikian dikatakan pimpinan Bawaslu RI, Endang Widhatiningtyas saat sambutan di pembukaan Bawaslu Sulut Award 2016 di Hotel Swisbell, Selasa (12/4/2015) malam.
“Selalu ada hikmah dibalik permasalahan. Mempelajari kekurangan di Pilkada 2015 kedepan lebih baik. Selain award juga ada sanksi bagi penyelenggara Pemilu yang membuat kesalahan,” ujar Widhatiningtyas pada acara yang dihadiri Gubernur Olly Dondokambey ini.
Ditambahkannya, penyelenggara pemilu harus memberikan pelayanan prima kepada peserta dan masyarakat. Pelayanan prima jika ada transparansi. Media, masyarakat dan Ormas bisa melakukan pengawasan bersama-sama. KPU dan Bawaslu sudah MoU dengan 11 Universitas buka S2 Tata Kelola Pemilu ,” terang Widhatiningtyas.
Diakhir sambutan tak sungkan Widhatiningtyas atas nama pimpinan Bawaslu RI mengajukan permintaan kepada Gubernur Olly Dondokambey membantu menyelesaikan permasalahan honor anggota Panwas yang belum terbayarkan.
“Pilkada 2015 masih menyisakan sedikit masalah. Ada dua daerah Panwas belum menerima honor, padahal sudah melaksanakan tugas. Minta pak Gubernur advokasi teman-teman dari Januari belum menerima honor. Tanah air tidak boleh berhenti gara-gara masalah ini,” tukas Widhatiningtyas.
Diketahui, malam penghargaan Bawaslu Sulut Award 2016 ini juga dihadiri Gubernur Sulut periode 2005-2015, SH Sarundajang, Ketua KPU Yessy Momongan, Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Mandagi dan puluhan pejabat lainnya. (jerrypalohoon)