BeritaManado.com — 32 anak termasuk balita berusia tiga tahun tewas masuk dalam daftar korban yang kehilangan nyawa di Tragedi Kanjuruhan.
Sepakbola Indonesia pun disorot luas.
Insiden itu disebut menjadi tragedi sepakbola paling kelam di Indonesia dan salah satu yang paling mematikan di dunia.
Kini, fakta baru kian menambah getirnya peristiwa yang diwarnai kekerasan aparat yang diketahui melepaskan gas air mata ke tribun penonton meski sejatinya senjata tersebut sudah dilarang masuk stadion dalam aturan Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA.
Melansir suara.com jaringan BeritaManado.com, Selasa (4/10/2022), dari 125 yang tewas, 32 diantaranya diketahui merupakan anak-anak.
Hal itu disampaikan Pejabat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar.
“Dengan termuda adalah balita berusia tiga atau empat tahun,” kata Nahar.
Ia pun meminta polisi mengungkap siapa yang melakukan kejahatan dan mengambil tindakan terhadap korban tersebut
“Juga berharap polisi nasional akan mengevaluasi prosedur keamanan mereka,” kata Nahar, dalam sebuah pernyataan resmi.
(Alfrits Semen)