Prof. Ishak Pulukadang selaku Ketua Harian IKA Unsrat
Manado – Ikatan Almuni (IKA) Universitas Sam Ratulangi Manado, akan menggelar Simposium Peran Alumni Dalam Menghadapi Persoalan Bangsa, yang di gelar pada sabtu (28/05/2016) bertempat di Aula Rektorat Unsrat Lt IV.
Pada acara tersebut, IKA Unsrat rencananya kan menggelar 3 sesi dengan pembicara-pembicara yang merupakan alumni Unsrat, namun memegang jabatan publik. Untuk sesi pertama IKA akan menggelar dialog dengan tema “Kesiapan Daerah Menghadapi Peluang dan Tantangan Era MEA yang direncanakan akan dibawakan oleh Lukas Enembe, SIP, Msi, selaku Gubernur Papua, Ir. Siswa Rahmat Mokodongan yang merupakan mantan Sekertaris Daerah Sulut, Drs. Marthen Taha SE, Msi Walikota Gorontalo, dan Ir Vecky Lumentut, DEA yang merupakan Walikota Manado. Untuk sesi kedua akan digelar Dialog dengan tema “Posisi dan Peran Lembaga Negara di Era Reformasi Masalah dan Solusinya”. Yang direncanakan dibawakan oleh Libert Ibo, S.Sos, SH, Msi, Djenri Keintjem, SH, Ir. Marhany Pua, MAP, dan Prof. Drs. Ishak Pulukadang. Sedangkan untuk sesi yang ketiga IKA Unsrat juga akan menggelar dialog dengan tema “Relevansi Pemikiran Sam Ratulangi Menghadapi Peluang dan Tantangan Regionalisasi Kawasan Asia Pasifik,” yang direncanakan dibawakan langsung oleh Mantan Gubernur Sulut, Dr. S.H. Sarundajang dan Rektor Unsrat Manado Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat. M.Sc, DEA.
Ketika di Konfirmasi mengenai kegiatan simposium ini, Prof. Ishak Pulukadang yang merupakan Ketua Harian IKA Unsrat mengatakan bahwa kegiatan Simposium ini terbuka untuk umun dan bisa dihadiri oleh siapa saja yang ingin ikut serta.
“Selain itu, acara ini kami lakukan agar mendapatkan masukan sejauh mana peran alumni Unsrat dalam berpartisipasi dalam mengatasai berbagai persoalan bangsa, termasuk menjawab yang pertama sejauh mana kesiapan daerah dalam menghadapi peluang dan tantangan MEA, yang kedua bagaimana relevansi pemikiran Sam Ratulangi menghadapi peluang dan tangtangan regionalisasi kawasan Asia Pasifik, dan yang ketiga bagaimana peran alumni dalam memahami persoalan bangsa, berkaitan komposisi dan peran lembaga-lembaga negara,”ujarnya.
Pulukadang juga menambahkan, dengan adanya kegiatan simposium ini, diharapkan alumni dapat ikut berperan dalam mengatasi berbagai problematika dan persoalan bangsa, selain itu alumni sekiranya dapat mengambil bagian dalam menghadapi peluang dan tantangan regionalisasi di kawasan Asia Pasifik.
Sedangkan di Unsrat sendiri, Alumni diharapkan bisa memberikan kontribusi pada MPR sebagai lembaga superbody, agar bisa membuat ketetapan MPR tentang kapan lahirnya Pancasila sebagai dasar negara, serta membuat TAP MPR tentang Pancasila menjadi mata pelajaran baik di tingkat SD, SMP, SMA, dan juga ke tingkat Universitas. Karena seiring dengan berkembangnya zaman anak-anak muda kita sudah melupakan dan bahkan dasar negara kita sudah terkikis dengan berbagai paham asal budaya kebaratan. (Risat)