Jakarta-Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menggelar Training of Examiner (ToE) untuk 22 jurnalis yang akan menjadi penguji pada Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ).
Setelah ToE yang berlangsung selama dua hari, dilanjutkan dengan magang sebagai penguji di UKJ AJI Jakarta, Sabtu–Minggu, (26–27/08/2017).
Ketua Tim Penguji UKJ, Hasudungan Sirat dalam pemaparannya mengatakan, selain mengumumkan peserta UKJ terbaik untuk wartawan kategori utama, madya dan muda, juga memberi penilaian terhadap 22 peserta penguji magang.
“Untuk peserta magang yang terbaik ketiga adalah, Mohamad Teguh, di posisi kedua, Citra Dyah Prastuti, dan terbaik pertama adalah Yoseph Ikanubun,” ungkap Hasudungan saat membacakan hasil-hasil penilaian peserta UKJ maupun magang penguji.
Teguh merupakan Pemred SCTV, Indosiar, dan Liputan6.com, sementara Citra adalah Pemred radio KBR 68H. Sedangkan Ikanubun, kontributor di Liputan6.com, yang juga Ketua AJI Manado.
Sedangkan peserta terbaik untuk kategori wartawan utama yang terbaik adalah Ahmad Hasyim (Ketua AJI Jakarta/wartawan Tempo), Yoso Muliawan (AJI Lampung), dan Rochiwati (editor viva.co.id).
“Seluruh peserta ini dinilai dengan beberapa kriteria oleh lima penguji masing-masing Willy Pramudya, Syofiardi Bachlul, Dadhy Koswara, dan Budisantoso Budiman,” jelas Has, sapaan akrab pendiri AJI Indonesia ini.
Sejumlah jurnalis yang ikut dalam ToE dan magang penguji ini merupakan jurnalis senior serta para pengurus AJI Indonesia dan AJI-AJI Kota.
Dua diantaranya yaitu dari AJI Manado, Yoseph Ikanubun dan Ishak Kusrant.
Di antaranya, Eko Maryadi (Ketua Umum AJI Indonesia 2011–2014/Presiden SEAPA), Arfi Bambani (Sekjend AJI Indonesia), dan Iman Nugroho (Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia).
Diketahui, sejak dikeluarkannya Peraturan Dewan Pers Nomor 01 tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Jurnalis, sejumlah lembaga yang memenuhi standar dan tersertifikasi mulai melakukan UKJ, salah satunya adalah AJI.
Ketua Umum AJI Indonesia, Suwarjono mengatakan, hingga kini AJI di seluruh Indonesia baru melakkan sertifikasi terhadap 840 anggota, atau belum setengah dari anggota AJI yang jumlahnya hampir 2.000.
“Agar bisa mempercepat sertifikasi anggota, AJI menambah penguji yang sebagian besar dari AJI-AJI kota agar mempermudah dan mempermurah penyelenggaraan. Sehingga, tinggal yang benar-benar wartawan bersertifikat bukan abal-abal,” ungkap Suwarjono pelaksanaan ToE UKJ di Hotel Gran Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017) silam.
Suwarjono menambahkan, pelaksaan ToE ke-3 yang digelar, 24-25 Agustus 2017 merupakan salah satu upaya mempercepat proses sertifikasi anggota AJI karena sudah ada ketambahan tenaga-tenaga penguji.
“Apalagi saat ini kita hanya punya 47 penguji AJI di seluruh Indonesia. Sehingga dengan ketambahan 22 calon penguji ini akan memperkuat tim penguji yang sudah ada,” papar Suwarjono.(***/findamuhtar)