Manado – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus mempersiapkan industri kecil menengah (IKM) di wilayah kepulauan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Kami terus persiapkan IKM di tiga kabupaten kepulauan Sulut agar siap menghadapi MEA yang tinggal beberapa pekan lagi,” kata Kepala Disperindag Sulut Jenny Karouw di Manado.
Dia mengatakan tiga kabupaten tersebut yakni Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
“IKM di tiga kabupaten tersebut akan terus diberikan pelatihan dan bimbingan bagaimana lebih menjaga kualitas produk dan pengembangannya,” jelasnya.
Pemerintah fasilitasi pelatihan pengolahan ikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe begitu juga dengan tiga kabupaten lainnya.
“Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat lewat Nawa Cita untuk penumbuhan wirausaha baru, juga meningkatkan pendapatan,” jelasnya.
“Mulai tahun ini, kami akan fokus mengembangkan IKM di Kepulauan Sulut, yang menjadi prioritas karena merupakan garda depan Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN,” kata Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan IKM Disperindag Sulut, Alwy Pontoh.
Hal ini yang akan menjadi fokus pemerintah provinsi Sulut tahun depan, karena tiga kabupaten tersebut merupakan pintu masuk karena berbatasan langsung dengan Filipina,” papar dia.
Pertumbuhan dari sisi jumlah, menurut dia, IKM di Kabupaten Kepulauan Sulut masih sangat minim, sehingga akan menjadi prioritas dikembangkan tahun 2016 nanti. ” Dari 20 ribu IKM di Sulut, hingga tahun 2014, yang berada di wilayah Kabupaten Kepulauan Sulut hanya sekitar lima persen,” katanya.
Dia mencontohkan, kawasan Sangihe menjadi sentra pengolahan ikan skala kecil untuk menopang perekonomian wilayah perbatasan menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).(risat)