Manado – Kerinduang warga Desa Morea, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, agar ada perhatian DPRD Sulut untuk dapat bertatap muka dan mendengarkan langsung apa yang menjadi keinginan dan harapan masyarakat, akhirnya terwujud.
Memanfaatkan masa reses I tahun 2017 anggota DPRD Sulut dapil Minsel – Mitra, Drs. Boy Tumiwa, BSc. SH, Selasa, 2 Mei 2017, yang melaksanakan serap aspirasi dengan warga dari 3 desa di wilayah Kecamatan Ratatotok termasuk Desa Morea.
Sejumlah pertanyaan kritis disampaikan warga Morea kepada Ketua Badan Legislasi DPRD Sulut ini.
Harto Paendong, tokoh masyrakat setempat menyoroti masalah pendidikan .
Jelas Paendong, 20 desa di wilayah Ratatotok sudah lama merindukan hadirnya Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri, mengingat saat ini yang ada baru SMA Kristen dan Muhamadiyah, akibatnya banyak anak yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi bahkan ada yang putus sekolah ditengah jalan akibat biaya sekolah dan biaya hidup tinggi ketika bersekolah di Manado dan Tomohon.
“Jika ada sekolah SMA Negeri akan memberi akses bersekolah lebih besar bagi anak-anak kami, sehingga tidak perlu bersokolah jauh ke Tomoho, Manado, dan daerah lainnya,” ujar Harto Paendong.
Menjawab aspirasi warga, Boy Tumiwa menyatakan, akan memperjuangkan aspirasi warga Morea terkait SMA Negeri, terlebih jelas mantan Ketua Dekab Minsel ini, kewenangan untuk SMA berada di pemerintah propinsi.
“Namun kami berharap agar pemerintah kabupaten di bantu masyarakat untuk menyiapkan lahan bagi pembagunan gedung sekolah agar lebih mudah mewujudkan harapan dan keinginan warga,” terang Boy Tumiwa.
Selain SMA Negeri, masyarakat Morea melalui tokoh masyarakat Santi Lomboan, menyampaikan aspirasi pengadaan air bersih yang sulit didapatkan selama 35 tahun. (TimJerryPalohoon)