Jakarta-Sejak dikeluarkannya Peraturan Dewan Pers Nomor 01 tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Jurnalis, sejumlah lembaga yang memenuhi standar dan tersertifikasi mulai melakukan Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ), salah satunya adalah Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Ketua Umum AJI Indonesia, Suwarjono mengatakan, hingga kini AJI di seluruh Indonesia baru melakkan sertifikasi terhadap 840 anggota, atau belum setengah dari anggota AJI yang jumlahnya hampir 2.000.
“Agar bisa mempercepat sertifikasi anggota, AJI menambah penguji yang sebagian besar dari AJI-AJI kota agar mempermudah dan mempermurah penyelenggaraan. Sehingga, tinggal yang benar-benar wartawan bersertifikat bukan abal-abal,” ungkap Suwarjono pelaksanaan Training of Examiner (ToE) UKJ di Hotel Gran Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).
Suwarjono menambahkan, pelaksaan ToE ke-3 yang digelar, 24-25 Agustus 2017 merupakan salah satu upaya mempercepat proses sertifikasi anggota AJI karena sudah ada ketambahan tenaga-tenaga penguji.
“Apalagi saat ini kita hanya punya 47 penguji AJI di seluruh Indonesia. Sehingga dengan ketambahan 22 calon penguji ini akan memperkuat tim penguji yang sudah ada,” papar Suwarjono.
AJI Indonesia mengundang 22 jurnalis senior dari berbagai daerah setelah lolos dalam tahap seleksi awal, dua diantaranya dari AJI Manado yakni Yoseph Ikanubun dan Ishak Kusrant.
Ke-22 jurnalis ini yang selama dua hari dilatih untuk nantinya menjadi penguji dalam UKJ.
Suwarjono mengatakan, setelah ToE, peserta akan mengikuti magang menguji dalam UKJ AJI Jakarta pada, Sabtu dan Minggu, 26 – 26 Agustus 2017 di Hotel Aone Jakarta.
“Seorang calon pengujibaru bisa menjadi penguji setelah mengikuti tiga kali magang penguji,” pungkas Suwarjono.
Sejumlah jurnalis senior juga menjadi peserta dalam ToE ketiga yang digelar AJI Indonesia ini, antara lain Pemred SCTV Mohamad Teguh, Eko Maryadi (mantan Ketua Umum AJI Indonesia) Pemred KBR 68 H, Citra, serta pimpinan Selasar.com, Arfi Bambani.(***/findamuhtar)