Tondano – Sepekan sudah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor menerjang Kota Manado daerah lain di Sulawesi Utara termasuk Minahasa. Banyak yang meratapi korban jiwa yang berjatuhan dan harta benda yang terbawa derasnya banjir manado. Tragedi alam yang terjadi pada Rabu 15 Januari 2014 itu akan tercatat dalam lembaran sejarah untuk dikenag sepanjang masa.
Wakil Bupati Minahasa dalam kapasitasya sebagai Ketua Forum Pengurangan resiko Bencana mengajak seluruh elemen masyarakat Minahasa untuk turut serta membantu meringankan beban yang dirasakan saudara-saudara di Kota Manado, meski sebenarnya Minahasa sendiri juga mengalaminya. Menurutnya saat ini adalah waktunya untuk bangkit.
Skarang so bukang de pe waktu mo baku bilang dia yang salah atau dorang yang salah. Nyiur Melambai torang samua punya, jadi torang juga musti sama-sama jaga deng peduli. Mari jo pigi kase bersih itu torang pe Kota Manado dari sampah deng pece yang so sama deng gunung. Dengan bagitu, torang pe kota tercinta boleh capat bae – Ivan Sarundajang.
Ditambahkan Wabub IvanSa bahwa apa yang terjadi seminggu belakangan ini memang sangat sulit untuk dilupakan. Namun yang paling penting diingatkannya, agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan terutama di sungai, drainase dan pantai. Itu maksudnya untuk mencegah bencana serupa datang lagi. (Frangki Wuliur)