Amurang—Sejak tahun 2011 telah banyak rumah di Amurang dan Minahasa Selatan terbakar. Sayangnya, kebakaran terjadi tak bisa dipadamkan oleh akal sehat manusia. Tetapi, orang yang melihat pun merasa iba dengan musibah kebakaran. Dengan demikian, walau susah payah tetap dilakukan pemadaman. Untuk itu, warga Minsel secara umum bertanya-tanya apakah Minsel bisa lagi memiliki mobil pemadam kebakaran (Damkar)? Sebab, tahun 2003 Minsel mendapat bantuan 1 unit dari Pemkab Minahasa. Tahun 2004, Minsel juga mendapat 1 unit mobil damkar dari Provinsi Sulut. Tetapi disayangkan kedua mobil damkar di Minsel tersebut sudah rusak total. Bahkan, tak bisa dipakai lagi. Padahal, masih bisa diperbaiki walau dengan anggaran besar.
‘’Olehnya, akankan Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan pihak eksekutif berkompeten memperjuangkan kehadiran mobil damkar untuk Minsel. Sebab, banyak kejadian kebakaran tak bisa dipadamkan oleh akal sehat manusia. Dengan demikian, mobil damkar sangat diperlukan,’’ ujar Frans Slat, warga Uwuran Satu.
Sebagai contoh, bulan September-Oktober, Kelurahan Uwuran Satu mengalami musibah kebakaran rumah. Dan tiga rumah sekaligus habis rata tanah. Sayangnya, tak ada mobil kebakaran yang menyelamatkan rumah-rumah tersebut. Lain lagi kata Johny Tapada, bahwa perjuangan eksekutif untuk menghadirkan mobil damkar ada.
‘’Tetapi, pada saat pembahasan KUA-PPAS hingga pada RAPBD 2012 lalu justru Banggar DPRD yang menghapus. Kenapa sampai terjadi demikian. Lantaran, pihak Banggar dan DPRD lebih mementingkan perjalanan dinas mereka ketimbang melihat kebutuhan yang lebih umum untuk warga Minsel,’’ kata Tapada. Dengan demikian, APBD-P 2012 serta APBD 2013 belum ada tanda-tanda akan dibahas.
‘’Nah, apakah perjuangan ini akan menjadi perjuangan sehat dalam rangka memberikan yang terbaik untuk rakyat. Ataukah, hanya untuk kepentingan para tuan dan nyonya di lembaga DPRD Minsel. Kita lihat saja perjuangan mereka,’’ ungkap Tapada dengan nada keras. (and)