Amurang – Generasi muda (Germud) Minahasa Selatan (Minsel) Meivo Rumengan sangat menyayangkan sikap Perusahan Listrik Negara (PLN) khususnya di wilayah Minsel.
Menurut Rumengan tidak ada alasan lampu di Minsel harus padam. Sebab PLTD Desa Lopana bahan baku BBM Jenis Solar yang harganya telah diturunkan pemerintah pusat.
Sedangkan PLTU bahan baku Bata Bara. Jadi seharusnya di Minsel tidak ada kendala pemadaman lampu, namun malah semakin parah.
“Bayangkan dalam sehari ini, setau saya sejak pukul 6 pagi lampu sudah padam dan baru menyala sekitar pukul 17.00 Wita atau sekitar 11 jam dan kemarin sekira 7 jam,” tukas Rumengan sembari menegaskan akan melakukan demo di kantor PLN Amurang, karena masyarakat kini makin gerah dengan ulah pemadaman listrik.
Sekretaris LAKI Minsel Hanny Pantow juga angkat bicara bahwa, ini karena jaringan listrik tidak disuplai di wilayah Minsel melainkan keluar daerah dan ini patut disayakan.
“Letak bangunan PLTD dan PLTU berada di Minsel, masakan diluar daerah yang menikmati. Sebab dikabarkan jaringan listrik disuplai ke wilayah Gorontalo dan sekitarnya,” ketus Pantor dibenarkan GAMKI Minsel David Masengi.
Pantow juga mengancam, jika hal ini masih terjadi pemadaman lampu beberapa hari kedepan. Pihaknya bersama masyarakat tak segan-segan memutus jaringan listrik ke arah Gorontalo dan sekitarnya.
“Pihak PLN benar-benar sudah keterlaluan, masakan keberadaan bangunan pembangkit listrik ada di Minsel. Lantas daerah lain yang merasakanya,” tandas dia.
Rumengan, Pantow dan Masengi berharap seharusnya pihak PLN seharusnya ada perhatian terhadap salah satu kebutuhan mendasar manusia.
“Paling tidak ada solusi yang harus dilakukan agar masyarakat tidak resah dan segala aktifitas kerja berjalan dengan lancar,” harap mereka. (sanlylendongan)