Tomohon – Kehilangan salah satu anggota keluarga apalagi orang yang begitu dicintai dan dibanggakan, merupakan pukulan sangat berat. Hal ini mungkin yang sedang dirasakan oleh Femmy Lembong (50), mama dari Fransiska Wowor alias Julie (26), perempuan asal Kelurahan Matani II Lingkungan 7, Kecamatan Tomohon Tengah yang ditemukan sekarat kemudian meninggal dunia, Selasa 10 Januari 2012 lalu di Kelurahan Paslaten II Kecamatan Tomohon Timur.
Disertai isak tangis menahan kepedihan, Femmy yang juga Wakil Kepala Sekolah SMP Kristen Tomohon ini, sempat menuturkan kepada petugas bahwa sulung dari dua bersaudara ini pada hari naas tersebut sempat mengatakan akan mengganti nomor telepon genggam miliknya.
“Memang sebelumnya Yuli sempat bilang mo ganti nomor HP. Soalnya nomor yang dia pake katanya nembole ba internet akang, nda ja ta sambung. Kan kebetulan minggu lalu dia ada beli BB (BlackBerry, red) baru, disamping HP lama miliknya merk Nokia,” ujar Femmy, menirukan ucapan putrinya yang sempat menjadi honorer di SMP Kristen Tomohon ini.
Dikatakannya, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Manado (Unima) ini merupakan anak rumahan yang jarang keluar rumah. “Setahu saya dia (Yuli, red) belum memiliki pacar dan jarang sekali kaluar rumah. Terus kalo mo kamana-mana paling baku bawa deng Vero, depe ade,” ungkapnya lirih memendam kepedihan yang dalam.
Sementara itu, Veronika Wowor, adik Julie menceritakan bahwa sesaat sebelum kejadian, dirinya sempat menghubungi kakaknya yang mengatakan bahwa dirinya sementara berada di salah satu salon. “Yul ngana dimana, napa mama da suruh tanya. Dia cuma da jawab iyo-iyo kong se mati HP,” ujarnya lirih menahan tangis di depan sejumlah aparat kepolisian yang mewawancarainya di salah satu ruangan SMP Kristen Tomohon, Selasa lalu. (iker)
Tomohon – Kehilangan salah satu anggota keluarga apalagi orang yang begitu dicintai dan dibanggakan, merupakan pukulan sangat berat. Hal ini mungkin yang sedang dirasakan oleh Femmy Lembong (50), mama dari Fransiska Wowor alias Julie (26), perempuan asal Kelurahan Matani II Lingkungan 7, Kecamatan Tomohon Tengah yang ditemukan sekarat kemudian meninggal dunia, Selasa 10 Januari 2012 lalu di Kelurahan Paslaten II Kecamatan Tomohon Timur.
Disertai isak tangis menahan kepedihan, Femmy yang juga Wakil Kepala Sekolah SMP Kristen Tomohon ini, sempat menuturkan kepada petugas bahwa sulung dari dua bersaudara ini pada hari naas tersebut sempat mengatakan akan mengganti nomor telepon genggam miliknya.
“Memang sebelumnya Yuli sempat bilang mo ganti nomor HP. Soalnya nomor yang dia pake katanya nembole ba internet akang, nda ja ta sambung. Kan kebetulan minggu lalu dia ada beli BB (BlackBerry, red) baru, disamping HP lama miliknya merk Nokia,” ujar Femmy, menirukan ucapan putrinya yang sempat menjadi honorer di SMP Kristen Tomohon ini.
Dikatakannya, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Manado (Unima) ini merupakan anak rumahan yang jarang keluar rumah. “Setahu saya dia (Yuli, red) belum memiliki pacar dan jarang sekali kaluar rumah. Terus kalo mo kamana-mana paling baku bawa deng Vero, depe ade,” ungkapnya lirih memendam kepedihan yang dalam.
Sementara itu, Veronika Wowor, adik Julie menceritakan bahwa sesaat sebelum kejadian, dirinya sempat menghubungi kakaknya yang mengatakan bahwa dirinya sementara berada di salah satu salon. “Yul ngana dimana, napa mama da suruh tanya. Dia cuma da jawab iyo-iyo kong se mati HP,” ujarnya lirih menahan tangis di depan sejumlah aparat kepolisian yang mewawancarainya di salah satu ruangan SMP Kristen Tomohon, Selasa lalu. (iker)