Manado – Ketua Komisi D, DPRD Kota Manado, Apriano Saerang mengaku menerima keluhan dari masyarakat terkait dugaan manipulasi biaya pelayanan kesehatan di RS Siloam.
Kepada BeritaManado.com, Saerang menjelaskan kronologis singkat yang diperolehnya terkait dugaan manipulasi biaya di RS Siloam.
“Sesuai pengakuan keluarga korban, ada sementara rapat dengan Gubernur dan Pertamina kemudian pasien ini anfal dan langsung tidak sadar. Kemudian dibawa ke Siloam. Pasien ini merupakan peserta BPJS masuk tanggal 26 Februari sampai 26 April di ICCU dan baru pinda ke kamar. Menurut keluarga pasien ada manipulasi Mark up biaya kamar tanpa persetujuan keluarga pasien dan dugaan Mark up jumlah pemakaian obat banyak sekali di gandakan khusus obat yang mahal yang secara medis tidak mungkin memakai obat, contoh antiobiotik sampe 7-15 botol dalam sehari. Seluruh buktinya lengkap ada sama istri,” kata Saerang.
Ia pun mengakui bahwa, keluhan seperti ini bukan baru sekali diterima pihaknya. Dan keluhan yang disampaikan warga tersebut memiliki kesamaan modus.
“Bukan baru sekarang kami menerima keluhan seperti ini. Sudah banyak pengeluhan masyakat yang jadi korban dengan modus yang sama di masukan oleh manajemen rumah sakit Siloam. Untuk menindaklanjuti keluhan ini, Komisi D bersama Dinkes akan segera turlap (turun lapangan) untuk memastikan masalah yang ada. Dan kalau tidak ada keterangan yang jelas, kami akan memanggil hearing seluruh pihak terkait diantaranya pihak RS Siloam, Dinkes dan BPJS,” tegasnya.
Sementara itu, pihak managemen RS Siloam belum dapat dikoonfirmasi berkaitan dengan keluhan yang diterima Apriano Saerang tersebut. (leriandokambey)