Sangihe, BeritaManado.com-Penderita penyakit Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kepulauan sangihe setiap tahunya bertambah.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesahatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe Jopy Thungari kepada wartawan, Kamis (13/9/2018). Menurut Dia, sesuai data peningkatan jumlah khasus HIV/AIDS sejak empat tahun terakhir mencapai 60 khasus, dari jumlah tersebut sebagian penderita telah meninggal dunia dan yang lain telah dilayani petugas medis
“Untuk jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Sangihe hingga Bulan Agustus 2018 mencapai 60 orang, sehingga sebagian penderita sudah ada yang meninggal dunia, dan yang lainya sementara diobati oleh petugas medis,” kata Thungari.
Dijelaskanya, untuk penangananya sendiri dilakukam disetiap Puskesmas, yang mana sudah ada tenaga medis yang disiapkan.
“Penaganan ini dilakukan disetiap Puskesmas oleh petugas dan dilengkapi alat untuk mendeteksi. Ketika positif maka akan diambil tindakan pengobatan, untuk memperpanjang hidup, karena sifat virus ini hanya untuk membuat virus tidak berkembang biak. Dan obat disediakan gratis oleh pemerintah,” ungkpanya.
(Christian Abdul)
Sangihe, BeritaManado.com-Penderita penyakit Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kepulauan sangihe setiap tahunya bertambah.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesahatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe Jopy Thungari kepada wartawan, Kamis (13/9/2018). Menurut Dia, sesuai data peningkatan jumlah khasus HIV/AIDS sejak empat tahun terakhir mencapai 60 khasus, dari jumlah tersebut sebagian penderita telah meninggal dunia dan yang lain telah dilayani petugas medis
“Untuk jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Sangihe hingga Bulan Agustus 2018 mencapai 60 orang, sehingga sebagian penderita sudah ada yang meninggal dunia, dan yang lainya sementara diobati oleh petugas medis,” kata Thungari.
Dijelaskanya, untuk penangananya sendiri dilakukam disetiap Puskesmas, yang mana sudah ada tenaga medis yang disiapkan.
“Penaganan ini dilakukan disetiap Puskesmas oleh petugas dan dilengkapi alat untuk mendeteksi. Ketika positif maka akan diambil tindakan pengobatan, untuk memperpanjang hidup, karena sifat virus ini hanya untuk membuat virus tidak berkembang biak. Dan obat disediakan gratis oleh pemerintah,” ungkpanya.
(Christian Abdul)