Bitung – Lokasi bencana di wilayah Kecamatan Aertembaga dalam beberapa hari ini terus dipadati warga yang ingin melihat dari dekat ataupun menyalurkan bantuan secara langsung.
Akibatnya, aktifitas pembersihan yang dilakukan ASN, THL, TNI, Polri dan relawan serta warga terganggu karena hilir mudik kendaraan para “pengunjung” dari pagi hingga sore hari.
“Di sana (lokasi bencena,rec) sudah menjadi lokasi wisata baru yang dipadati pengunjung yang hilir mudik dengan kendaraan bermotor,” kata salah satu personil TNI, Rabu (15/02/2017).
Bahkan kata dia, wisata bencana dan selfie sudah menjadi pemandangan umum yang membuat geleng kepala.
“Belum lagi pergerakan truk pengangkut material yang menimbun rumah warga dan jalan terhambat karena padatnya kendaraan bermotor di lokasi bencana,” katanya.
Apa yang disampaikan personil TNI ini mencuat dalam rapat evaluasi penanganan bencana yang dipimpin Walikota Bitung, Max Lomban dan Wakil Walikota Bitung, Maurits Mantiri di Posko BPBD.
“Ini sangat memprihatinkan dan saya minta kendaraan yang masuk ke lokasi bencana dibatasi, begitupula dengan orang. Jika tak ada hal penting, tidak usah diijinkan untuk masuk,” kata Walikota.
Ia meminta Dinas Perhubungan lebih memperketat kendaraan dan orang yang akan masuk ke lokasi bencana dengan menanyakan secara mendetail tujuan ke lokasi bencana.
“Jika tidak maka proses pembersihan dan pemulihan akan berjalan lamban hingga bisa menimbulkan permasalahan kesehatan bagi masyarakat,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Lokasi bencana di wilayah Kecamatan Aertembaga dalam beberapa hari ini terus dipadati warga yang ingin melihat dari dekat ataupun menyalurkan bantuan secara langsung.
Akibatnya, aktifitas pembersihan yang dilakukan ASN, THL, TNI, Polri dan relawan serta warga terganggu karena hilir mudik kendaraan para “pengunjung” dari pagi hingga sore hari.
“Di sana (lokasi bencena,rec) sudah menjadi lokasi wisata baru yang dipadati pengunjung yang hilir mudik dengan kendaraan bermotor,” kata salah satu personil TNI, Rabu (15/02/2017).
Bahkan kata dia, wisata bencana dan selfie sudah menjadi pemandangan umum yang membuat geleng kepala.
“Belum lagi pergerakan truk pengangkut material yang menimbun rumah warga dan jalan terhambat karena padatnya kendaraan bermotor di lokasi bencana,” katanya.
Apa yang disampaikan personil TNI ini mencuat dalam rapat evaluasi penanganan bencana yang dipimpin Walikota Bitung, Max Lomban dan Wakil Walikota Bitung, Maurits Mantiri di Posko BPBD.
“Ini sangat memprihatinkan dan saya minta kendaraan yang masuk ke lokasi bencana dibatasi, begitupula dengan orang. Jika tak ada hal penting, tidak usah diijinkan untuk masuk,” kata Walikota.
Ia meminta Dinas Perhubungan lebih memperketat kendaraan dan orang yang akan masuk ke lokasi bencana dengan menanyakan secara mendetail tujuan ke lokasi bencana.
“Jika tidak maka proses pembersihan dan pemulihan akan berjalan lamban hingga bisa menimbulkan permasalahan kesehatan bagi masyarakat,” katanya.(abinenobm)