Bitung – Wakil Walikota (Wawali) Bitung, Maurits Mantiri menghimbau masyarakat agar lebih jeli dan bijak dalam bermedia sosial.
Menurutnya, saat ini media sosial telah disalah gunakan sejumlah pihak untuk melakukan aksi propaganda dengan tujuan memecah belah persatuan dan kesatuan kerukunan bermasyarakat.
“Di media sosial begitu banyak bersiliweran informasi atau pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Dan itu adalah propaganda yang harus kita tangkal bersama saat bermedia sosial,” kata Maurits, Rabu (26/04/2017).
Wawali mengatakan, hoax adalah bagian dari propaganda yang setiap saat bermunculan di media sosial dengan menggunakan account palsu atau tidak jelas.
Kemudian sejumlah pihak terhasut untuk ikut membagikan atau share tanpa membaca dan memahami asal muasal informasi itu kendati sudah jelas-jelas bertujuan SARA serta menyudutkan golongan tertentu.
“Jadi saya harap, masyarakat Kota Bitung yang setiap hari menggunakan media sosial tidak ikut-ikutan menjadi pelaku propaganda dengan membantu share atau like informasi yang tujuannya hanya untuk memecah belah,” katanya.
Ia juga meminta agar jajaran ASN dan THL Pemkot menjadi pelopor bermedia sosial yang sehat dengan menangkal informasi-informasi propaganda.
“Sebagai ASN dan THL yang merupakan bagian dari Pemkot, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk mensosialisasikan bagaimana bermedia sosial yang positif atau sehat tanpa ikut-ikutan menyebarkan informasi sesat,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Wakil Walikota (Wawali) Bitung, Maurits Mantiri menghimbau masyarakat agar lebih jeli dan bijak dalam bermedia sosial.
Menurutnya, saat ini media sosial telah disalah gunakan sejumlah pihak untuk melakukan aksi propaganda dengan tujuan memecah belah persatuan dan kesatuan kerukunan bermasyarakat.
“Di media sosial begitu banyak bersiliweran informasi atau pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Dan itu adalah propaganda yang harus kita tangkal bersama saat bermedia sosial,” kata Maurits, Rabu (26/04/2017).
Wawali mengatakan, hoax adalah bagian dari propaganda yang setiap saat bermunculan di media sosial dengan menggunakan account palsu atau tidak jelas.
Kemudian sejumlah pihak terhasut untuk ikut membagikan atau share tanpa membaca dan memahami asal muasal informasi itu kendati sudah jelas-jelas bertujuan SARA serta menyudutkan golongan tertentu.
“Jadi saya harap, masyarakat Kota Bitung yang setiap hari menggunakan media sosial tidak ikut-ikutan menjadi pelaku propaganda dengan membantu share atau like informasi yang tujuannya hanya untuk memecah belah,” katanya.
Ia juga meminta agar jajaran ASN dan THL Pemkot menjadi pelopor bermedia sosial yang sehat dengan menangkal informasi-informasi propaganda.
“Sebagai ASN dan THL yang merupakan bagian dari Pemkot, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk mensosialisasikan bagaimana bermedia sosial yang positif atau sehat tanpa ikut-ikutan menyebarkan informasi sesat,” katanya.(abinenobm)