Tondano – Objek Wisata Budaya Watu Pinawetengan di masa yang akan datang bisa menjadi magnet sektor pariwisata. Hal itu sudah nampak sejak beberapa tahun belakangan ini, bahkan hingga saat ini. Wisatawan yang datang berkunjung belum menunjukkan angka yang stabil. Kadang ramai, namun tak jarang juga sepi. Hal ini membutuhkan strategi khusus dan terpadu untuk melakukan promosi ke berbagai media.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Debby Bukara kepada BeritaManado, Selasa (22/7/2014) kemarin mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan hal apapun untuk menunjang pengembangan situs bersejarah tersebut sambil berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Salah satunya adalah mengkaji dan merealisasikan perluasan akses jalan masuk menuju lokasi.
“Kami belum memikirkan hal-hal yang besar. Dengan anggaran yang terbatas, maka yang direncanakan yaitu bagaimana memberi akses yang layak kepada masyarakat maupun wisatawan untuk menuju ke lokasi. Jika hal ini sudah terealisasi barulah memikirkan bagaimana melakukan hal lain. Pengembangan pariwisata juga tidak bisa sekaligus, melainkan bertahap dan berjenjang,” ungkap Bukara.
Ditambahkannya, jika dalam empat tahun kedepan upaya pembenahan dan pengembangan sektor pariwisata di Minahasa dilakukan secara bertahap, maka dirinya optimis upaya tersebutb akan membawa perubahan. Dengan demikian, kontribusi dari sektor pariwisata akan mengalami peningkatan. Di sisi lain, hal itu akan turut mendorong pengembangan usaha-usaha lain seperti kuliner, kerajinan dan lain sebagainya. (frangkiwullur)
Tondano – Objek Wisata Budaya Watu Pinawetengan di masa yang akan datang bisa menjadi magnet sektor pariwisata. Hal itu sudah nampak sejak beberapa tahun belakangan ini, bahkan hingga saat ini. Wisatawan yang datang berkunjung belum menunjukkan angka yang stabil. Kadang ramai, namun tak jarang juga sepi. Hal ini membutuhkan strategi khusus dan terpadu untuk melakukan promosi ke berbagai media.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Debby Bukara kepada BeritaManado, Selasa (22/7/2014) kemarin mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan hal apapun untuk menunjang pengembangan situs bersejarah tersebut sambil berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Salah satunya adalah mengkaji dan merealisasikan perluasan akses jalan masuk menuju lokasi.
“Kami belum memikirkan hal-hal yang besar. Dengan anggaran yang terbatas, maka yang direncanakan yaitu bagaimana memberi akses yang layak kepada masyarakat maupun wisatawan untuk menuju ke lokasi. Jika hal ini sudah terealisasi barulah memikirkan bagaimana melakukan hal lain. Pengembangan pariwisata juga tidak bisa sekaligus, melainkan bertahap dan berjenjang,” ungkap Bukara.
Ditambahkannya, jika dalam empat tahun kedepan upaya pembenahan dan pengembangan sektor pariwisata di Minahasa dilakukan secara bertahap, maka dirinya optimis upaya tersebutb akan membawa perubahan. Dengan demikian, kontribusi dari sektor pariwisata akan mengalami peningkatan. Di sisi lain, hal itu akan turut mendorong pengembangan usaha-usaha lain seperti kuliner, kerajinan dan lain sebagainya. (frangkiwullur)