Bitung – Puluhan warga Wangurer Barat Lingkungan 4 RT 14 RW 15 Kecamatan Madidir bersitegang dengan Perum Perumnas Bukit Gria Indah, Rabu (10/4) pagi.
Warga mengaku keberatan dengan rencana pihak Perum Perumnas yang akan menutup akses jalan menuju Lingkungan 4 RT 14 RW 15 karena jauh sebelum pembangunan perumahan dilakukan jalan sudah ada.
“Sebelum pembangunan dilakukan Perum Perumnas, kami sudah menggunakan tanah tersebut sebagai jalan dan itu sudah sekian tahun,” kata sejumlah warga.
Warga sendiri terpaksa membongkar pondasi rumah yang telah didirikan Perum Perumnas karena tidak terima akses jalan mereka ditutup.
“Ini pasti ada permainan dan kepentingan, karena kami sudah beberapa kali melakukan pertemuan soal masalah tersebut,” ujar mereka.
Sementara itu menurut salah satu pengawas pembangunan Perum Perumnas Bukit Gria Indah, Sea Bintian, pihaknya sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan masyarakat soal lahan yang dulunya status pinjam pakai.
“Sesuai perjanjian tanah tersebut setiap saat bisa kami pakai disaat dibutuhkan dan itu tertuang diatas hitam putih,” kata Bintian.
Bahkan dalam pertemuan terakhir, masyarakat meminta tanah untuk akses jalan lebar satu meter dan itu diyakan oleh pihaknya. “Tapi kenyataanya mereka malah meminta tiga meter untuk akses jalan, padahal kami sudah memberikan satu meter,” ujarnya.
Tak hanya itu, menurut Bintian, pimpinan Perum Perumnas juga pernah melakukan pertemuan dengan warga membahas masalah akses jalan tersebut. “Padahal kami sudah memberikan lima akses jalan menuju Wangurer Barat. Jadi bukan hanya jalan itu yang menuju Wangurer Barat, itupun kami sudah memberikan satu meter,” katanya.
Di lokasi sendiri puluhan petugas dari Polsek Bitung Tengah melakukan penjagaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.(enk)
Bitung – Puluhan warga Wangurer Barat Lingkungan 4 RT 14 RW 15 Kecamatan Madidir bersitegang dengan Perum Perumnas Bukit Gria Indah, Rabu (10/4) pagi.
Warga mengaku keberatan dengan rencana pihak Perum Perumnas yang akan menutup akses jalan menuju Lingkungan 4 RT 14 RW 15 karena jauh sebelum pembangunan perumahan dilakukan jalan sudah ada.
“Sebelum pembangunan dilakukan Perum Perumnas, kami sudah menggunakan tanah tersebut sebagai jalan dan itu sudah sekian tahun,” kata sejumlah warga.
Warga sendiri terpaksa membongkar pondasi rumah yang telah didirikan Perum Perumnas karena tidak terima akses jalan mereka ditutup.
“Ini pasti ada permainan dan kepentingan, karena kami sudah beberapa kali melakukan pertemuan soal masalah tersebut,” ujar mereka.
Sementara itu menurut salah satu pengawas pembangunan Perum Perumnas Bukit Gria Indah, Sea Bintian, pihaknya sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan masyarakat soal lahan yang dulunya status pinjam pakai.
“Sesuai perjanjian tanah tersebut setiap saat bisa kami pakai disaat dibutuhkan dan itu tertuang diatas hitam putih,” kata Bintian.
Bahkan dalam pertemuan terakhir, masyarakat meminta tanah untuk akses jalan lebar satu meter dan itu diyakan oleh pihaknya. “Tapi kenyataanya mereka malah meminta tiga meter untuk akses jalan, padahal kami sudah memberikan satu meter,” ujarnya.
Tak hanya itu, menurut Bintian, pimpinan Perum Perumnas juga pernah melakukan pertemuan dengan warga membahas masalah akses jalan tersebut. “Padahal kami sudah memberikan lima akses jalan menuju Wangurer Barat. Jadi bukan hanya jalan itu yang menuju Wangurer Barat, itupun kami sudah memberikan satu meter,” katanya.
Di lokasi sendiri puluhan petugas dari Polsek Bitung Tengah melakukan penjagaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.(enk)