Bitung – Program 2015 Bitung bebas rabies rupanya tak sepenuhnya direspon RSUD Manembo-nembo. Buktinya, Selasa (1/7/2014) ketika tiga warga Kelurahan Tewaan Lingkungan II Kecamatan Ranowulu dilarikan ke rumah sakit daerah itu, tak memiliki obat penawar rabies.
Akibatnya, keluarga pasien dari Riosandi Sasiil (13), Raihan Manus (3) dan Lala (2) harus berupaya untuk mencari sendiri obat penawar rabies di sejumlah apotik. Dan beruntung, salah satu apotik menjual obat tersebut dengan harga Rp670 ribu untuk dua vaksin.
“Memang saat ini stok untuk penangkal rabies kosong dan kami masih menunggu karena beberapa waktu lalu sudah disorder tapi belum masuk,” kata Direktur RSUD Kota Bitung, dr Jeaneste Watuna.
Pun demikian kata Watuna, ketiga pasien yang digigit anjing sudah ditangani, dan semua ongkos pengobatan akan ditanggung RSUD Manembo-nembo. “Semua biaya akan kita tanggung dan ketiga anak tersebut telah dijadwalkan untuk kembali data menjalani pengobatan kembali tanggal 8 dan 22 Juli,” katanya.
Sementara itu, ketiga bocah ini digigit anjing milik tetangga mereka ketika sementara bermain. Dimana anjing pertama kali menggigit Riosandi siswa SMP Negeri 5 Kota Bitung ketika sementara bermain sekitar pukul 17.15 Wita.
Riosandi sendiri mendapat gigitan di bagian dahi dan lengan kanan. Kemudian anjing tersebut berputar-putar di Lingkungan Dua dan bertemu Raihan dan mengigit dibagian hidung serta dibagian perut. Tak berselang, anjing tersebut juga mencakar Lala dibagian pantat.
Dan sekitar pukul 18.30 Wita, anjing yang telah mengigit ketiga anak itu ditemukan pemiliknya meninggal dengan sendiriya.(abinenobm)
Bitung – Program 2015 Bitung bebas rabies rupanya tak sepenuhnya direspon RSUD Manembo-nembo. Buktinya, Selasa (1/7/2014) ketika tiga warga Kelurahan Tewaan Lingkungan II Kecamatan Ranowulu dilarikan ke rumah sakit daerah itu, tak memiliki obat penawar rabies.
Akibatnya, keluarga pasien dari Riosandi Sasiil (13), Raihan Manus (3) dan Lala (2) harus berupaya untuk mencari sendiri obat penawar rabies di sejumlah apotik. Dan beruntung, salah satu apotik menjual obat tersebut dengan harga Rp670 ribu untuk dua vaksin.
“Memang saat ini stok untuk penangkal rabies kosong dan kami masih menunggu karena beberapa waktu lalu sudah disorder tapi belum masuk,” kata Direktur RSUD Kota Bitung, dr Jeaneste Watuna.
Pun demikian kata Watuna, ketiga pasien yang digigit anjing sudah ditangani, dan semua ongkos pengobatan akan ditanggung RSUD Manembo-nembo. “Semua biaya akan kita tanggung dan ketiga anak tersebut telah dijadwalkan untuk kembali data menjalani pengobatan kembali tanggal 8 dan 22 Juli,” katanya.
Sementara itu, ketiga bocah ini digigit anjing milik tetangga mereka ketika sementara bermain. Dimana anjing pertama kali menggigit Riosandi siswa SMP Negeri 5 Kota Bitung ketika sementara bermain sekitar pukul 17.15 Wita.
Riosandi sendiri mendapat gigitan di bagian dahi dan lengan kanan. Kemudian anjing tersebut berputar-putar di Lingkungan Dua dan bertemu Raihan dan mengigit dibagian hidung serta dibagian perut. Tak berselang, anjing tersebut juga mencakar Lala dibagian pantat.
Dan sekitar pukul 18.30 Wita, anjing yang telah mengigit ketiga anak itu ditemukan pemiliknya meninggal dengan sendiriya.(abinenobm)