Amurang, BeritaManado – Warga Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), pada Rabu (20/9/2017) menemukan sesosok mayat di lereng bukit perkebunan Peret Desa Tumpaan Dua.
Diketahui, korban adalah Yan Sondakh Alias Jenggo (62), seorang Petani, yang tinggal di Jaga V, Desa Tumpaan Dua. Dan pertama kali ditemukan oleh istri korban Sarah Koyoh (63) sekitar jam 17.30 Wita.
“Dari keterangan yang diperoleh Polsek Tumpaan, diketahui sekitar jam 14.00 Wita, korban pamitan kepada istrinya Sarah Koyoh untuk pergi ke kebun yg terletak di perkebunan Peret Desa Tumpaan Dua. Perkebunan ini hanya berjarak sekitar 500 meter dari tempat tinggal korban,” kata Iptu Asprijono Djohar, Kapolsek Tumpaan.
Ditambahkannya istri korban yang menyusul ke kebun tidak melihat korban di kebun dan langsung kembali ke rumah. Setelah menunggu sampai jam 15.00 Wita, istri korban kembali lagi ke kebun untuk kedua kalinya untuk mencari korban, dan mendapati korban sudah berada dalam posisi telungkup di tepi jalan.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban. Dari keterangan warga diketahui bahwa korban sudah sakit-sakitan. Dan dari hasil koordinasi dengan keluarga korban, ternyata menolak untuk dilakukan Autopsi/bedah mayat,” ujar Iptu Asprijono Djohar kepada BeritaManado.com, Rabu (20/9/2017).
Selanjutnya korban dievakuasi dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) ke rumah korban. Dan saat ini Jenazah korban disemayamkan di rumah duka Keluarga Sondakh Koyoh di Jaga V, Desa Tumpaan Dua.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Warga Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), pada Rabu (20/9/2017) menemukan sesosok mayat di lereng bukit perkebunan Peret Desa Tumpaan Dua.
Diketahui, korban adalah Yan Sondakh Alias Jenggo (62), seorang Petani, yang tinggal di Jaga V, Desa Tumpaan Dua. Dan pertama kali ditemukan oleh istri korban Sarah Koyoh (63) sekitar jam 17.30 Wita.
“Dari keterangan yang diperoleh Polsek Tumpaan, diketahui sekitar jam 14.00 Wita, korban pamitan kepada istrinya Sarah Koyoh untuk pergi ke kebun yg terletak di perkebunan Peret Desa Tumpaan Dua. Perkebunan ini hanya berjarak sekitar 500 meter dari tempat tinggal korban,” kata Iptu Asprijono Djohar, Kapolsek Tumpaan.
Ditambahkannya istri korban yang menyusul ke kebun tidak melihat korban di kebun dan langsung kembali ke rumah. Setelah menunggu sampai jam 15.00 Wita, istri korban kembali lagi ke kebun untuk kedua kalinya untuk mencari korban, dan mendapati korban sudah berada dalam posisi telungkup di tepi jalan.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban. Dari keterangan warga diketahui bahwa korban sudah sakit-sakitan. Dan dari hasil koordinasi dengan keluarga korban, ternyata menolak untuk dilakukan Autopsi/bedah mayat,” ujar Iptu Asprijono Djohar kepada BeritaManado.com, Rabu (20/9/2017).
Selanjutnya korban dievakuasi dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) ke rumah korban. Dan saat ini Jenazah korban disemayamkan di rumah duka Keluarga Sondakh Koyoh di Jaga V, Desa Tumpaan Dua.(TamuraWatung)