TAHUNA – Meski Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Kepulaan Sangihe, sesuai tahapan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Sangihe pada 8 September 2011, namun panasnya suhu politik sudah mulai terasa. Ini di buktikan dengan ramainya perbincangan seputar calon bupati maupun wakil bupati di setiap lapisan masyarakat, baik itu di komunitas masyarakat kampong maupun yang ada di seputaran kota Tahuna.
Salah seorang masyarakat yang di temui beritamanado mengatakan, pembicaraan siapa figur Bupati ke depan sudah ramai dibicarakan warga. ”Torang so musti lia mana yang bagus deng suka jaga lia pa torang masyarakat kecil, ”jar Masatia Hamise warga menggawa. Pemilihan kepala daerah ramai di bicarakan ini semua disebabkan banyaknya alat- alat peraga dalam bentuk sosialisasi berupa Baliho- baliho yang bertuliskan ucapan selamat dari para calon terpajang di dalam Kota Tahuna maupun di kampung- kampung.
Bahkan sampai kalender calon pun banyak terpajang di rumah makan serta rumah – rumah warga. Dan tak itu saja yang dilakukan oleh para bakal calon, kegiatan upacara adat Tulude dan acara duka pun menjadi salah satu moment yang selalu di manfaatkan untuk tebar pesona. (gun takalawangeng)
TAHUNA – Meski Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Kepulaan Sangihe, sesuai tahapan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Sangihe pada 8 September 2011, namun panasnya suhu politik sudah mulai terasa. Ini di buktikan dengan ramainya perbincangan seputar calon bupati maupun wakil bupati di setiap lapisan masyarakat, baik itu di komunitas masyarakat kampong maupun yang ada di seputaran kota Tahuna.
Salah seorang masyarakat yang di temui beritamanado mengatakan, pembicaraan siapa figur Bupati ke depan sudah ramai dibicarakan warga. ”Torang so musti lia mana yang bagus deng suka jaga lia pa torang masyarakat kecil, ”jar Masatia Hamise warga menggawa. Pemilihan kepala daerah ramai di bicarakan ini semua disebabkan banyaknya alat- alat peraga dalam bentuk sosialisasi berupa Baliho- baliho yang bertuliskan ucapan selamat dari para calon terpajang di dalam Kota Tahuna maupun di kampung- kampung.
Bahkan sampai kalender calon pun banyak terpajang di rumah makan serta rumah – rumah warga. Dan tak itu saja yang dilakukan oleh para bakal calon, kegiatan upacara adat Tulude dan acara duka pun menjadi salah satu moment yang selalu di manfaatkan untuk tebar pesona. (gun takalawangeng)