Bitung – Salah satu warga Menembo-nembo, Yudith Tenda (24) mengaku menjadi korban penganiyaan yang diduga dilakukan Camat Matuari, SP dan Lurah Manembo-nembo Tengah, AN.
Penganiyaan itu menurut korban terjadi pada hari pengucapan, Minggu (08/10/2017) lalu sekitar pukul 23.30 Wita di depan rumah Lurah AN di Menembo-nembo Tengah.
Dan kasus itu sudah dilaporkan ke Polsek Matuari, namun hingga kini Yudith mengaku bingung karena belum direspon pihak Polsek.
“Saya tidak tahu kenapa camat dan lurah belum dipanggil, padahal ketika lurah menganiaya saya menggunakan botol air mineral terjadi saat berada di kantor Polsek Matuari disaksikan anggota,” katanya.
Kejadian itu bermula ketika sepeda motor yang dikendarai Yudith menabrak mobil milik ayah mertua Lurah AN yang parkir depan rumah.
Kemudian, Ayah mertua AN keluar dan langsung memarahi Yudith walaupun ia mengaku sudah berulangkali minta maaf.
“Mobilnya hanya kena di pelat, namun dia tak mau terima dan terus memarahi saya,” katanya.
Kecewa permintaan maafnya tak dihiraukan, Yudith mengaku emosi hingga berteriak-teriak.
“Saat itulah camat datang. Bukannya menengahi malah ikut memarahi saya padahal sudah dijelaskan akar permasalahannya,” katanya.
Karena camat tak menggubris apa yang dijelaskan, Yudith mengaku kembali berteriak-teriak karena emosi.
“Camat kemudian menampar pipi saya sebanyak lima kali dengan kuat,” katanya.
Tak terima diperlakukan begitu, Yudith melapor ke Polsek dan telah melakukan visum serta sejumlah saksi dan alat bukti penganiayaan.
“Tapi sayang hingga saat ini belum ditindaklanjuti tanpa alasan jelas,” katanya.
Kapolsek Matuari, Kompol Ferry Manoppo membenarkan adanya laporan itu, namun sayangnya ia tak mau berkomentar banyak.
“Kalau teknis begitu nanti konfirmasi Kanit Reskrim atau pemeriksanya bro,” kata Ferry saat dikonfirmasi via Whatsapp, Rabu (18/10/2017).(abinenobm)