Kakas, BeritaManado.com — Musibah angin puting beliung yang menerpa sejumlah warga Desa Tounelet Kecamatan Kakas, Senin (23/4/2018) lalu meninggalkan cerita yang cukup mendalam dan peristiwa yang datangnya secara mendadak ini dihadapi warga dengan pasrah.
Seperti yang diungkapkan Ando Kombaitan, musibah berlangsung sekitar pukul 12.00 Wita, dimana saat kejadian ada warga sampai berteriak ketakutan, sedang lainnya berdoa minta perlindungan Tuhan.
“Waktu itu barusan selesai gempa dan cuaca langsung diguyur hujan, setelah itu angin muncul tepat diatas rumah,” tegas Kombaitan.
Menurutnya, yang disaksikan bahwa plafon dan kayu serta seluruh seng terangkat keatas berputar mengarah ke Danau Tondano, persis berada dibelakang rumah.
“Angin berputar kuat dan kami tetap bertahan didalam rumah, namun beruntung cuaca waktu itu hujan. Bayangkan saja bila tidak, tentu warga berada diluar rumah dan peluang terangkat angin yang berhembus kencang,” urainya, Selasa (24/4/2018).
Terpisah Herens Kombaitan menuturkan, peristiwa tersebut sudah terjadi makanya kami hadapi dengan pasrah, karena semua adalah kehendak Tuhan, apalagi kejadian yang sama sempat terjadi meski waktu itu tidak berdampak kepada warga.
“Menjadi pengalaman bagi kami namun tetap hadapi dengan pasrah dan fokus memperbaiki kerusakan yang ada,” tandasnya.
(Ferry Lesar)
Kakas, BeritaManado.com — Musibah angin puting beliung yang menerpa sejumlah warga Desa Tounelet Kecamatan Kakas, Senin (23/4/2018) lalu meninggalkan cerita yang cukup mendalam dan peristiwa yang datangnya secara mendadak ini dihadapi warga dengan pasrah.
Seperti yang diungkapkan Ando Kombaitan, musibah berlangsung sekitar pukul 12.00 Wita, dimana saat kejadian ada warga sampai berteriak ketakutan, sedang lainnya berdoa minta perlindungan Tuhan.
“Waktu itu barusan selesai gempa dan cuaca langsung diguyur hujan, setelah itu angin muncul tepat diatas rumah,” tegas Kombaitan.
Menurutnya, yang disaksikan bahwa plafon dan kayu serta seluruh seng terangkat keatas berputar mengarah ke Danau Tondano, persis berada dibelakang rumah.
“Angin berputar kuat dan kami tetap bertahan didalam rumah, namun beruntung cuaca waktu itu hujan. Bayangkan saja bila tidak, tentu warga berada diluar rumah dan peluang terangkat angin yang berhembus kencang,” urainya, Selasa (24/4/2018).
Terpisah Herens Kombaitan menuturkan, peristiwa tersebut sudah terjadi makanya kami hadapi dengan pasrah, karena semua adalah kehendak Tuhan, apalagi kejadian yang sama sempat terjadi meski waktu itu tidak berdampak kepada warga.
“Menjadi pengalaman bagi kami namun tetap hadapi dengan pasrah dan fokus memperbaiki kerusakan yang ada,” tandasnya.
(Ferry Lesar)