AMURANG—Masyarakat Kelurahan Buyungon Kecamatan Amurang bertahun-tahun menanyakan pinjam pakai Kantor Lurah. Pasalnya, sejak tahun 2003 gedung tersebut dipakai sebagai Kantor Bupati Minsel. Dan sejak tahun 2005, gedung tersebut dipakai Dinas Pertanian dan Peternakan Minsel. Namun demikian, warga Buyungon mempertanyakan sejauh mana dana pinjam pakai tersebut.
‘’Ya benar, kami bertanya-tanya. Kenapa justru, kantor Lurah Buyungon menggunakan gedung lama. Padahal, sepengetahuan kami,gedung tersebut dipinjam pakaikan Pemkab Minsel saat pemekaran Minsel menjadi daerah otonom tahun 2003. Namun demikian, kantor tersebut masih jadi tanda tanya warga. Artinya, tidak ada pemasukan. Juga, untuk perawatan pun tidak ada. Didalamnya, gedung tersebut sudah dipakai tapi tak diperbaiki,’’ ujar Djany Rungkat dan Ir Fidel Ulaan, keduanya warga Buyungon kepada wartawan ini Kamis (15/09) tadi sore.
Menurut Rungkat dan Ulaan, bahwa mereka bertanya apakah sama sekali Pemkab Minsel tidak memberikan uang untuk pemeliharaan. Sebab, gedung yang juga sebagai percontohan Kantor Lurah di Sulut sejak Gubernur Sulut EE Mangindaan tahun 1995-2000 itu. ‘’Artinya, kami bertanya sejauh manakah peminjaman gedung ini. Tak ada uang, sudah semakin rusak. Dan tak ada pemeliharaan sama sekali,’’ tanya mereka dengan nada keras.
‘’Kami juga sudah menanyakan kepada Lurah Buyungon Ferry Wenas, namun belum ada tanggapan resmi. Lurah menjelaskan, bahwa itu tak ada pembayaran oleh Pemkab Minsel. Namun, warga meminta kalau sudah ada gedung lain, gedung ini diperbaiki kembali. Sebab, sudah semakin rusak akibat tak ada pemeliharaan sama sekali,’’ jelas mereka.
Lurah Buyungon, Ferry Wenas pun angkat suara. ‘’Itu tak ada pembayaran ke Kantor Kelurahan, atau terhadap pribadinya. Sama sekali tidak ada. Maka dari itu, saya juga ingin sampaikan bahwa pertanyaan itu akan diteruskan kepada Bupati Tetty Paruntu. Siapa tahu, pemkab akan berbaik hati untuk memberikan dana perbaikan kantor tersebut. Supaya, pada saat Dinas Pertanian dan Peternakan selesai menggunakan gedung ini akan ada perbaikan lagi. Soal uang pinjam, sekali lagi ditegaskan tak ada sama saya,’’ tegas Wenas. (ape)
AMURANG—Masyarakat Kelurahan Buyungon Kecamatan Amurang bertahun-tahun menanyakan pinjam pakai Kantor Lurah. Pasalnya, sejak tahun 2003 gedung tersebut dipakai sebagai Kantor Bupati Minsel. Dan sejak tahun 2005, gedung tersebut dipakai Dinas Pertanian dan Peternakan Minsel. Namun demikian, warga Buyungon mempertanyakan sejauh mana dana pinjam pakai tersebut.
‘’Ya benar, kami bertanya-tanya. Kenapa justru, kantor Lurah Buyungon menggunakan gedung lama. Padahal, sepengetahuan kami,gedung tersebut dipinjam pakaikan Pemkab Minsel saat pemekaran Minsel menjadi daerah otonom tahun 2003. Namun demikian, kantor tersebut masih jadi tanda tanya warga. Artinya, tidak ada pemasukan. Juga, untuk perawatan pun tidak ada. Didalamnya, gedung tersebut sudah dipakai tapi tak diperbaiki,’’ ujar Djany Rungkat dan Ir Fidel Ulaan, keduanya warga Buyungon kepada wartawan ini Kamis (15/09) tadi sore.
Menurut Rungkat dan Ulaan, bahwa mereka bertanya apakah sama sekali Pemkab Minsel tidak memberikan uang untuk pemeliharaan. Sebab, gedung yang juga sebagai percontohan Kantor Lurah di Sulut sejak Gubernur Sulut EE Mangindaan tahun 1995-2000 itu. ‘’Artinya, kami bertanya sejauh manakah peminjaman gedung ini. Tak ada uang, sudah semakin rusak. Dan tak ada pemeliharaan sama sekali,’’ tanya mereka dengan nada keras.
‘’Kami juga sudah menanyakan kepada Lurah Buyungon Ferry Wenas, namun belum ada tanggapan resmi. Lurah menjelaskan, bahwa itu tak ada pembayaran oleh Pemkab Minsel. Namun, warga meminta kalau sudah ada gedung lain, gedung ini diperbaiki kembali. Sebab, sudah semakin rusak akibat tak ada pemeliharaan sama sekali,’’ jelas mereka.
Lurah Buyungon, Ferry Wenas pun angkat suara. ‘’Itu tak ada pembayaran ke Kantor Kelurahan, atau terhadap pribadinya. Sama sekali tidak ada. Maka dari itu, saya juga ingin sampaikan bahwa pertanyaan itu akan diteruskan kepada Bupati Tetty Paruntu. Siapa tahu, pemkab akan berbaik hati untuk memberikan dana perbaikan kantor tersebut. Supaya, pada saat Dinas Pertanian dan Peternakan selesai menggunakan gedung ini akan ada perbaikan lagi. Soal uang pinjam, sekali lagi ditegaskan tak ada sama saya,’’ tegas Wenas. (ape)