JEMS TUUK
Manado – Menyatakan sikap maju sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi Olly Dondokambey di Pilkada 9 Desember 2015, secara otomatis bagi Steven Kandouw akan meninggalkan kursi nomor satu di DPRD Sulut.
Beberapa nama anggota Fraksi PDI-Perjuangan di DPRD Sulut yang mencuat pengganti Steven Kandouw diantaranya: Jems Tuuk, Teddy Kumaat, Andre Angouw, Rocky Wowor, Adriana Dondokambey, Ivone Bentelu dan Muslimah Mongilong
Namun, warga dari Bolaang Mongondow Raya (BMR), Rafiq Mokodongan, mewakili Ormas Suara Bogani, berpendapat bahwa Jems Tuuk yang saat ini anggota Komisi 1 bidang Politik dan Pemerintahan adalah figur paling tepat menempati kursi yang akan ditinggalkan Steven Kandouw.
“Selain kapasitas dan integritas Jems Tuuk yang sudah teruji di DPRD, posisi Ketua DPRD bagi legislator perwakilan Bolmong Raya merupakan bukti komitmen keseimbangan, kebersamaan dan keberagaman di provinsi Sulawesi Utara akan terus terjalin,” ujar Rafiq Mokodongan saat berkunjung ke kantor Deprov, akhir pekan lalu.
Senada dikatakan Zakaria Paputungan, juga warga BMR.
Menurutnya, figur Ketua Dewan yang layak menggantikan Steven Kandouw setidaknya memiliki kriteria yang sama yaitu, berkualitas, berpendidikan, berintegritas, terlebih tegas dalam setiap pengambilan keputusan.
“Kan, sudah anda lihat sendiri, pak Steven tidak sembarang mengambil keputusan, semua sesuai mekanisme yang berlaku. Yang paling penting, semua demi kepentingan masyarakat. Dan itu saya lihat ada pada diri Jems Tuuk,” jelas Zakaria.
Ditambahkannya lagi, dalam menentukan pengganti Steven Kandouw jangan sembarangan memilih figur. “Dilihat secara cermat, agar pilihan tepat bisa diambil. Bila DPD dan DPP PDIP tak jelih, maka Ketua Dewan pengganti Steven Kandouw akan jauh dari harapan masyarakat,” ungkap warga dari Kelurahan Molinow Kota Kotamobagu ini.
Sementara Sekretaris DPD PDIP Sulut, Franky Wongkar menanggapi aspirasi masyarakat Bolmong Raya berjanji akan menindaklanjutinya. Menurutnya, PDIP melakukan mekanisme pengusulan beberapa nama namun keputusan akhir di tangan DPP.
“Yang pasti semua aspirasi kami serap. DPD akan melaksanakan pleno dan mengusulkan tiga sampai empat nama ke DPP. Kemudian DPP yang akan memanggil mereka sekaligus memutuskan siapakah yang akan menjadi ketua dewan,” terang Wongkar. (jerrypalohoon)
JEMS TUUK
Manado – Menyatakan sikap maju sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi Olly Dondokambey di Pilkada 9 Desember 2015, secara otomatis bagi Steven Kandouw akan meninggalkan kursi nomor satu di DPRD Sulut.
Beberapa nama anggota Fraksi PDI-Perjuangan di DPRD Sulut yang mencuat pengganti Steven Kandouw diantaranya: Jems Tuuk, Teddy Kumaat, Andre Angouw, Rocky Wowor, Adriana Dondokambey, Ivone Bentelu dan Muslimah Mongilong
Namun, warga dari Bolaang Mongondow Raya (BMR), Rafiq Mokodongan, mewakili Ormas Suara Bogani, berpendapat bahwa Jems Tuuk yang saat ini anggota Komisi 1 bidang Politik dan Pemerintahan adalah figur paling tepat menempati kursi yang akan ditinggalkan Steven Kandouw.
“Selain kapasitas dan integritas Jems Tuuk yang sudah teruji di DPRD, posisi Ketua DPRD bagi legislator perwakilan Bolmong Raya merupakan bukti komitmen keseimbangan, kebersamaan dan keberagaman di provinsi Sulawesi Utara akan terus terjalin,” ujar Rafiq Mokodongan saat berkunjung ke kantor Deprov, akhir pekan lalu.
Senada dikatakan Zakaria Paputungan, juga warga BMR.
Menurutnya, figur Ketua Dewan yang layak menggantikan Steven Kandouw setidaknya memiliki kriteria yang sama yaitu, berkualitas, berpendidikan, berintegritas, terlebih tegas dalam setiap pengambilan keputusan.
“Kan, sudah anda lihat sendiri, pak Steven tidak sembarang mengambil keputusan, semua sesuai mekanisme yang berlaku. Yang paling penting, semua demi kepentingan masyarakat. Dan itu saya lihat ada pada diri Jems Tuuk,” jelas Zakaria.
Ditambahkannya lagi, dalam menentukan pengganti Steven Kandouw jangan sembarangan memilih figur. “Dilihat secara cermat, agar pilihan tepat bisa diambil. Bila DPD dan DPP PDIP tak jelih, maka Ketua Dewan pengganti Steven Kandouw akan jauh dari harapan masyarakat,” ungkap warga dari Kelurahan Molinow Kota Kotamobagu ini.
Sementara Sekretaris DPD PDIP Sulut, Franky Wongkar menanggapi aspirasi masyarakat Bolmong Raya berjanji akan menindaklanjutinya. Menurutnya, PDIP melakukan mekanisme pengusulan beberapa nama namun keputusan akhir di tangan DPP.
“Yang pasti semua aspirasi kami serap. DPD akan melaksanakan pleno dan mengusulkan tiga sampai empat nama ke DPP. Kemudian DPP yang akan memanggil mereka sekaligus memutuskan siapakah yang akan menjadi ketua dewan,” terang Wongkar. (jerrypalohoon)