MANADO – Krisis kepemimpinan yang terjadi kota Manado, membuat warga semakin selektif memilih figure yang akan menjadi pemimpin
mereka. Sebagai bagian dari komunitas warga kota Manado, masyarakat GMIM juga merasa terpanggil dalam proses menentukan figure walikota di Kota Manado.
Sosok yang tegas, bersahaja, energik, mapan dan punya kemampuan untuk membawa perubahan terlebih takut akan Tuhan adalah figure pemimpin
yang yang dirindukan warga membawah perubahan di kota Manado lebih baik. Demikian ungkapan hati beberapa warga GMIM ketika ditemui minggu(30/5) kemarin.
“Sebagai warga GMIM di kota Manado kami merindukan pemimpin yang komitmen untuk membangun kota Manado. Syarat utama untuk itu adalah takut akan Tuhan, karena saat ini banyak calon, bahkan pemimpin yang mengaku takut akan Tuhan, tapi kenyataan lain,” ungkap Jemmy Mandagi yang kesehariannya sebagai tukang ojek di kelurahan Singkil Satu.
Figure Pak Jackson Kumaat menurut mantan Penatua ini adalah sosok yang tepat dari sekian figur yang muncul ke permukaan untuk memimpin kota Manado ke depan.
“Disamping itu kelurganya juga tak akan melakukan korupsi karena anak-anaknya masih kecil-kecil,” tukas Jemmy serius.
Dijelaskannya usia muda bukanlah penghalang untuk menjadi seorang pemimpin. Di mata mantan Penatua ini, Jackson Kumaat dengan slogannya ‘Bersih adalah Kehormatan’ sangat tepat memimpin kota Manado untuk lima tahun ke depan karena program-program beliau langsung menyentuh kebutuhan warga kota saat ini.
Harapan yang sama juga diutarakan warga GMIM lainya Marchel Ratag yang bersimpati dengan sosok Jackson Kumaat. Diyakininya, yang bisa menjawab berbagai persoalan warga saat ini adalah sosok Jackson Kumaat. “Bagi kami pemimpin yang mengerti akan kebutuhan dan dapat menyelesaikan permasalahan kota Manado adalah Pak Jackson Kumaat,” ungkap Marchel Ratag dalam pelayanan sebagai Wakil ketua Pemuda jemaat GMIM Imanuel Bahu dengan serius.
Diakhir penjelasannya Marchel Ratag, sekedar mengigatkan warga Manado dalam Pemilukada nanti untuk memilih pemimpin yang takut akan Tuhan.
MANADO – Krisis kepemimpinan yang terjadi kota Manado, membuat warga semakin selektif memilih figure yang akan menjadi pemimpin
mereka. Sebagai bagian dari komunitas warga kota Manado, masyarakat GMIM juga merasa terpanggil dalam proses menentukan figure walikota di Kota Manado.
Sosok yang tegas, bersahaja, energik, mapan dan punya kemampuan untuk membawa perubahan terlebih takut akan Tuhan adalah figure pemimpin
yang yang dirindukan warga membawah perubahan di kota Manado lebih baik. Demikian ungkapan hati beberapa warga GMIM ketika ditemui minggu(30/5) kemarin.
“Sebagai warga GMIM di kota Manado kami merindukan pemimpin yang komitmen untuk membangun kota Manado. Syarat utama untuk itu adalah takut akan Tuhan, karena saat ini banyak calon, bahkan pemimpin yang mengaku takut akan Tuhan, tapi kenyataan lain,” ungkap Jemmy Mandagi yang kesehariannya sebagai tukang ojek di kelurahan Singkil Satu.
Figure Pak Jackson Kumaat menurut mantan Penatua ini adalah sosok yang tepat dari sekian figur yang muncul ke permukaan untuk memimpin kota Manado ke depan.
“Disamping itu kelurganya juga tak akan melakukan korupsi karena anak-anaknya masih kecil-kecil,” tukas Jemmy serius.
Dijelaskannya usia muda bukanlah penghalang untuk menjadi seorang pemimpin. Di mata mantan Penatua ini, Jackson Kumaat dengan slogannya ‘Bersih adalah Kehormatan’ sangat tepat memimpin kota Manado untuk lima tahun ke depan karena program-program beliau langsung menyentuh kebutuhan warga kota saat ini.
Harapan yang sama juga diutarakan warga GMIM lainya Marchel Ratag yang bersimpati dengan sosok Jackson Kumaat. Diyakininya, yang bisa menjawab berbagai persoalan warga saat ini adalah sosok Jackson Kumaat. “Bagi kami pemimpin yang mengerti akan kebutuhan dan dapat menyelesaikan permasalahan kota Manado adalah Pak Jackson Kumaat,” ungkap Marchel Ratag dalam pelayanan sebagai Wakil ketua Pemuda jemaat GMIM Imanuel Bahu dengan serius.
Diakhir penjelasannya Marchel Ratag, sekedar mengigatkan warga Manado dalam Pemilukada nanti untuk memilih pemimpin yang takut akan Tuhan.