Bitung – Walikota Bitung, Max Lomban bersua dengan Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla saat membuka seminar nasional dengan tema “Strategi dan Arah Pengembangan Kebijakan Smart City di Indonesia Menghadapi Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)” di Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Menurut walikota, seminar itu dirangakiakn dengan hari Otda yang selenggarakan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri dan dibuka Wapres serta diikuti para para kepala daerah, anggota parlemen, akademisi dan pengusaha.
“Pak Wapres menyampaikan MEA itu bukan tantangan, melainkan peluang. Beliau menganggap tantangan itu konotasinya negatif. Kalau tantangan, yang kita hadapi kayak hantu,” kata Max.
Selain itu, Wapres juga mengajak para kepala daerah dan birokrat berpikir seperti pengusaha yang selalu melihat peluang di setiap hambatan, apalagi pada saat MEA itu diimplementasikan.
“Masak kita takut sama Kamboja, Thailand. Di MEA ini kita punya peluang. Jual barang ke Malaysia, tidak ada tangkap-tangkapan lagi. Kirim tenaga kerja juga bebas, tapi tentu ada aturannya juga,” kata walikota menirukan apa yang disampaikan Wapres.
Wapres juga mengingatkan para kepala daerah untuk memanfaatkan peluang pasar bebas di kawasan Asia Tenggara tersebut agar tidak menghindari perkembangan teknologi informasi. Apalagi kepala daerah yang akan membangun daerahnya dengan konsep “smart city”.(*/abinenobm)
Bitung – Walikota Bitung, Max Lomban bersua dengan Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla saat membuka seminar nasional dengan tema “Strategi dan Arah Pengembangan Kebijakan Smart City di Indonesia Menghadapi Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)” di Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Menurut walikota, seminar itu dirangakiakn dengan hari Otda yang selenggarakan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri dan dibuka Wapres serta diikuti para para kepala daerah, anggota parlemen, akademisi dan pengusaha.
“Pak Wapres menyampaikan MEA itu bukan tantangan, melainkan peluang. Beliau menganggap tantangan itu konotasinya negatif. Kalau tantangan, yang kita hadapi kayak hantu,” kata Max.
Selain itu, Wapres juga mengajak para kepala daerah dan birokrat berpikir seperti pengusaha yang selalu melihat peluang di setiap hambatan, apalagi pada saat MEA itu diimplementasikan.
“Masak kita takut sama Kamboja, Thailand. Di MEA ini kita punya peluang. Jual barang ke Malaysia, tidak ada tangkap-tangkapan lagi. Kirim tenaga kerja juga bebas, tapi tentu ada aturannya juga,” kata walikota menirukan apa yang disampaikan Wapres.
Wapres juga mengingatkan para kepala daerah untuk memanfaatkan peluang pasar bebas di kawasan Asia Tenggara tersebut agar tidak menghindari perkembangan teknologi informasi. Apalagi kepala daerah yang akan membangun daerahnya dengan konsep “smart city”.(*/abinenobm)